Nilai Investasi Kereta Cepat Membengkak, Menteri BUMN Erick Thohir: Masih Murah

Rabu, 19 Oktober 2022 | 16:28 WIB
Nilai Investasi Kereta Cepat Membengkak, Menteri BUMN Erick Thohir: Masih Murah
Kereta cepat inspeksi dihadirkan di lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (13/10/2022). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak/foc].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai pembengkakan biaya investasi atau cost overrun pada proyek kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) masih murah.

Lantaran itu, pembangunan proyek KCJB tersebut harus terus dilanjut agar cost overrun tidak membesar.

"Bahwa pemerintah dari China dan Indonesia bersama-bersama memenuhi cost structure, tetapi cost overrun itu kalau dihitung total masih lebih murah kalo dibangun hari ini," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Menurut Erick, bengkaknya nilai investasi proyek KCJB itu juga karena, harga-harga bahan pembangunan proyek tersebut ikut mengalami kenaikan.

Baca Juga: Warga Jawa Barat Bisa Usulkan Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Karena harga baja naiknya luar biasa, dan juga yang lain-lainnya juga naik. Itulah mengapa ini menjadi sebuah proyek yang genuine, proyek yang hasilnya valid, tinggal kita jaga secara ekonomi upscale," ucap dia.

Untuk diketahui, menurut data BPKP, anggaran KCJB bengkak hingga USD1,176 miliar. Adapun 25 persen dari total cost overrun ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co Ltd.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Hal tersebut untuk menutupi pembengkakan biaya sebesar atau overrun sebesar USD1.176.

Adapun, PMN yang diberikan sebesar Rp3,2 triliun yang akan diberikan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Kebutuhan PMN dari pemerintah mungkin sekitar Rp 3,2 triliun kurang lebih," ungkap Kartika saat ditemui di gedung Sarinah, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Rencana Operasi 2023, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pacu Pertumbuhan Ekonomi Baru dan Lapangan Kerja

Pria yang akrab disapa Tiko ini memaparkan, anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung akan ditanggung melalui pinjaman atau loan atau utang di perbankan dan sebagian PMN.

Sedangkan, loan tersebut dialokasikan untuk menyumbat 75% dari total pembengkakan anggaran proyek strategi nasional (PSN) tersebut.

Sisanya, 25% dari total pembengkakan bakal ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co Ltd. Salah satunya melalui PMN yang nantinya diberikan kepada PT KAI (Persero).

"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP kan, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui Perpres, sama dari pinjaman juga, kita sedang skemakan," ucap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI