Suara.com - Alvin Lim, seorang pengacara yang terlibat kasus pemalsuan dokumen, dijemput paksa oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan ke Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Daftar bisnis Alvin Lim pun ikut disorot pasca-penangkapan tersebut.
Pasalnya, sebelum berkarier sebagai pengacara atau advokat, Alvin Lim malang-melintang di dunia perbankan dan bisnis. Laki-laki itu pernah bekerja untuk Wells Fargo Bank dan American Express. Dia lalu menjabat Presiden Direktur PT Power Center Indonesia sebelum mendirikan LQ Indonesia Law Firm untuk memulai karier di bidang hukum.
Alvin Lim juga pernah diperkarakan oleh Persatuan Jaksa Republik Indonesia ke Polda Metro Jaya lantaran menyebut institusi Kejaksaan Agung sebagai sarang mafia dan viral di dunia maya. Alvin dinilai memberi pernyataan yang tidak benar terhadap institusi padahal tak memiliki bukti.
Paling baru, Alvin Lim digiring ke Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Ini bukan perkara daftar bisnis yang digeluti Alvin, melainkan kelanjutan dari kasus pemalsuan dokumen. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati DKI Jakarta Ade Sofyansyah mengatakan penyidik Kejari Jakarta Selatan menjemput dan menahan Alvin Lim karena menjalankan surat putusan banding dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Baca Juga: Dijemput Paksa, Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Tahan Pengacara Alvin Lim di Rutan Salemba
"Alvin Lim dijemput dan ditangkap karena hari ini keluar putusan banding dari Pengadilan Tinggi DKI," kata Ade saat dihubungi di Jakarta, Selasa (18/10/2022) malam.
Ade menyebut Alvin Lim dinyatakan bersalah dengan vonis empat tahun enam bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terkait kasus pemalsuan dokumen. Ade menegaskan bahwa penjemputan terhadap Alvin Lim untuk melaksanakan putusan dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang tercantum perbaikan serta penambahan amar yang memerintahkan penahanan terhadap terdakwa.
"Iya jadi kami melakukan penjemputan berdasarkan putusan banding yang kami terima pada hari ini. Perintah penahanan itu berdasarkan amar putusan Nomor 28/PID/2020/PT DKI. Dan ada tambahan perbaikan dan penambahan amar terkait dengan bunyi memerintahkan agar terdakwa dilakukan penahanan," ujar Ade sebagaimana dilansir Antara.
Ade menjelaskan, kejaksaan menjemput paksa Alvin Lim saat berada di Bareskrim Mabes Polri, kemudian langsung dibawa untuk dilakukan penahanan di Rutan Salemba. "Alvin Lim dijemput tim JPU Kejaksaan Tinggi DKI di Bareskrim, untuk kemudian ditahan di Rutan Salemba," ujar Ade.
Sementara itu, tim pengacara LQ Indonesia Lawfirm Geraldi Renaldi menyatakan kejaksaan tidak menunjukkan surat penangkapan terhadap Alvin Lim dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya. "Tidak ada surat penangkapan dan penahanan atau apapun itu," ujar Geraldi.
Baca Juga: Advokat Alvin Lim Dijemput Paksa Jaksa di Bareskrim Malam Ini, Ada Apa?
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni