Suara.com - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerap menjadi target pasar bagi para startup, di mana masih banyaknya pelaku UMKM yang belum melek digital menjadi sasarannya.
Peluang ini yang juga diincar oleh startup Atur Toko yang merupakan usaha rintisan yang fokus pada pemberian layanan dan bantuan bagi para pelaku UMKM. Startup yang mulai berjalan pada 2019 ini menyediakan perangkat lunak dan manajemen usaha serta pemasaran bagi para pengguna mereka.
Salah satu program yang dilakukan adalah dengan Kampus Digital untuk mengedukasi masyarakat perihal pasar digital dan mendorong UMKM di Indonesia meningkatkan penjualan online.
Kegiatan ini direalisasikan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Sejak dimulai Agustus lalu, Kampus Digital Atur Toko telah diikuti oleh lebih dari 80 UMKM di Kota Batu dan diharapkan terus bertambah. Inisiasi ini turut menggandeng beberapa perusahaan seperti HPE Indonesia, Intel, SMI, dan Shasta.
Baca Juga: Baru 6 Bulan, Penjahat Siber Serang 11 Juta Web UMKM di Asia Pasifik, Indonesia Jadi Sasaran Empuk
"Kami melihat solusi omnichannel terintegrasi merupakan hal yang relevan, mengingat peningkatan pengguna internet yang terus meningkat, mencapai 204,7 juta per Januari 2022. Melalui edukasi dan pendampingan, kami yakin solusi omnichannel mampu menjadi salah satu tools yang tidak hanya membuat UMKM berkembang, tapi juga bertahan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu saat ini," kata Chief Marketing Officer (CMO) Atur Toko Asfar dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Berdasarkan data yang dirilis Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Jawa Timur merupakan penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,30 persen pada 2022.
Sementara menurut sensus yang dilakukan tahun 2016 dan 2018, UMKM di Jawa Timur mencapai 9,78 juta dengan golongan usaha mikro sebesar 9,13 juta unit atau sebesar 93,37 persen, diikuti oleh usaha kecil sebanyak 579.567 unit atau 5,92 persen, dan usaha menengah sebanyak 68.835 unit atau 0,70 persen.
Dari jumlah tersebut, UMKM yang sudah melek digital sebesar 46 persen per tahun 2021. Meski mengalami peningkatan pesat sejak 2016 yang hanya 11 persen, Pemprov Jawa Timur terus mendorong upaya digitalisasi bagi para UMKM di Jawa Timur.
Asfar pun berharap program Kampus Digital dari Atur Toko turut andil dalam membantu UMKM di Jawa Timur dalam memasarkan produk di enam marketplace besar di Indonesia, pengoperasian produk melalui katalog Supermarket digital, mengelola dan mempromosikan merek, hingga melakukan proses fulfillment.
Baca Juga: Pengelolaan UMKM Indonesia Dipandang Sangat Tepat, Ini Pandangan Simon Paris CEO Finastra
"Dengan beragam fasilitas ini, diharapkan pelaku UMKM dapat fokus dalam produksi serta kualitas dan pengembangannya," katanya.
Tak hanya itu, para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah daerah juga dapat memonitor perkembangan UMKM binaannya melalui dashboard omnichannel Atur Toko smartphone secara online dan real time.
"Kami rasa penting bagi pemerintah daerah untuk memiliki data UMKM yang merupakan kewenangan penuh pemerintah daerah sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk memberikan stimulus atau kebijakan yang tepat dalam peningkatan dan penguatan pelaku UMKM," pungkasnya.