Suara.com - Jika tidak ada aral melintang, perusahaan e-commerce milik Grup Djarum, PT. Global Digital Niaga atau Blibli, bakal melakukan penawaran harga saham perdana atau Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia.
Blibli menargetkan bisa menggalang dana hingga Rp8,17 triliun apabila investor menyetujui di harga penawaran awal tertinggi dalam hajatan kali ini.
Rentang harga penawaran saham Blibli Rp410 - Rp460 setiap sahamnya. Perusahaan yang akan menggunakan kode saham BELI itu menawarkan sebanyak-banyaknya 17.771.205.900 saham.
Chief Financial Officer Blibli Hendry mengatakan dana hasil IPO sebanyak Rp5,5 triliun akan digunakan untuk pembayaran utang kepada Bank Central Asia dan Bank BTPN masing-masing Rp2,75 triliun.
Baca Juga: IPO Saham Blibli.com Dihargai Berkisar Rp410 Hingga Rp460, Karyawan Dapat Jatah
"Dana IPO ini sebesar Rp5,5 triliun akan kami gunakan untuk melakukan pembayaran seluruh saldo utang fasilitas perbankan kami," kata Hendry dalam konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
Lalu sisa dana IPO Blibli akan digunakan untuk modal kerja demi mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan yang tidak hanya terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, dan penambahan fasilitas pendukung usaha.
Rincian penggunaan dana sebanyak 57 persen akan digunakan oleh perusahaan dan 43 persen akan digunakan oleh GTNe, entitas anak perseroan. Dana yang disalurkan ke GTNe akan dilakukan secara bertahap berupa peningkatan penyertaan modal yang akan dimulai pada kuartal IV-2022.
Berdasarkan prospektus, neraca keuangan Blibli masih rugi Rp2,5 triliun pada periode tahun berjalan di Juni 2022. Kerugian Blibli juga membengkak jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni Rp1,57 triliun.
Dari sisi pendapatan, Blibli membukukan Rp6,7 triliun pada periode Juni 2022 atau naik 123 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu, Rp2,9 triliun.
Baca Juga: Sempat Tertunda, OJK Sebut Blibli Kembali Ajukan Proses IPO