Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan dengan Vice President of Global Government Affairs and Public Policy Google Karan Bathia di Washinton DC, Amerika Serikat.
Dalam kesempatan tersebut, Menkeu mengatakan bahwa Indonesia mempunyai banyak perusahaan kecil dan mengengah. Hanya saja tingkat literasi digital dan familirisasi-nya masih rendah sehingga perlu untuk ditingkatkan.
"Digitalisasi yang kian berkembang pesat membuat pekerjaan terkait digital saat ini menjadi lebih menarik. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya para youtuber dan content creator baru yang terus hadir, karena creative industry kini sangat menjanjikan," kata Sri Mulyani dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Untuk menjawab tantangan itu, Sri Mulyani menilai pemerintah harus memikirkan bagaimana cara membangun infrastruktur digital sekaligus juga meningkatkan kemampuan masyarakat (SDM) dalam memanfaatkan teknologi digital. Itu sebabnya Indonesia fokus berinvestasi untuk membangun infrastruktur digital, terutama di remote area untuk meningkatkan konektivitas.
Baca Juga: Sri Mulyani Khawatir Krisis Pangan, Relawan Anies Berharap Desa Diberdayakan
Terhadap hal ini, Google telah turut berperan dan bekerja sama dengan Indonesia. Diantara melalui pembangunan jaringan kabel, program peningkatan kapasitas dengan membangun program digital service certificate untuk peningkatan digital skill - program yang baru diluncurkan tahun ini namun sudah melibatkan sekitar 20 ribu orang, serta program academy educreator yang mengajarkan bagaimana Youtube digunakan untuk pendidikan (edukasi).
Program ini menarik banyak peminat dari Indonesia dan dapat lebih dikembangkan untuk reskilling bagi masyarakat Indonesia.
Mendukung hal itu, Menkeu juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki dana pendidikan yang bisa diarahkan untuk mengembangkan kemampuan ekonomi kreatif, tentunya dengan turut melibatkan pemerintah daerah dan pihak swasta dalam pelaksanaannya.