Kemenhub Ajak Korsel Investasi di MRT Jakarta Fase IV

Iwan Supriyatna | Achmad Fauzi
Kemenhub Ajak Korsel Investasi di MRT Jakarta Fase IV
Pekerja menyelesaikan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kemenhub mengajak Korea Selatan untuk ikut berinvestasi dalam membangun transportasi MRT Jakarta Fase 4.

Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajak Korea Selatan untuk ikut berinvestasi dalam membangun transportasi MRT Jakarta Fase 4.

Adapun proyek perkeretaapian yang ditawarkan mencakup MRT Jakarta Fase 4, pengembangan LRT Jakarta, serta pengembangan LRT Bali.

"Kami sangat berharap Korea Selatan dapat berpartisipasi dalam pengembangan MRT Jakarta Fase 4 dan mengulang kerjasama baik yang pernah terjalin sebelumnya pada pengembangan LRT Jakarta fase pertama," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022). 

Dalam hal ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian juga mengadakan rapat dengan K-Consorsium di Jakara. K-Consorsium merupakan konsorsium buatan Korea Selatan yang dibuat untuk menindaklanjuti usulan pembangunan MRT Jakarta Fase 4.

Baca Juga: 134 Perwira PIP Semarang Ikut Pelantikan Terpadu Jalur Pola Pembibitan Kemenhub Tahun 2024

Dalam rapat tersebut, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Risal Wasal menyampaikan bahwa MRT Jakarta Fase 4 akan dibangun dengan koridor timur-barat dan direncanakan akan diintegrasikan dengan koridor utara-selatan yang sudah lebih dulu dibangun. 

"Ada setidaknya tiga usulan trase yang dikaji pada kajian awal MRT Jakarta Fase 4, yaitu opsi I dari Bandara Soekarno-Hatta sampai dengan Jakarta International Stadium, opsi II dari Pondok Gede sampai dengan Joglo, serta opsi III dari TMII sampai dengan Fatmawati," kata Risal.

Risal menjelaskan bahwa masing-masing usulan opsi lintas tersebut memiliki potensi dan kendalanya masing-masing. Kendati demikian, Risal menyampaikan bahwa telah dilakukan kajian awal untuk menyepakati opsi lintas yang akan ditawarkan kepada Korea Selatan.

"Berdasarkan kajian Multi-Criteria Analysis yang telah dilakukan, lintas yang paling memungkinkan untuk dibangun adalah lintas Fatmawati-TMII," tutur Risal. 

Hal ini disebabkan lintas Fatmawati-TMII memiliki hambatan paling sedikit dan melewati banyak pusat kegiatan masyarakat sehingga diharapkan dapat mengangkut lebih banyak orang dibandingkan opsi lintas lainnya.

Baca Juga: Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru

Lebih lanjut Risal menyampaikan bahwa MRT Jakarta Fase 4 untuk lintas Fatmawati-TMII ini nantinya akan dibangun secara melayang dan bawah tanah. 

"Koridor Fatmawati-TMII memiliki persentase jalan sempit sebanyak 31% sehingga jika dibangun secara melayang seutuhnya, akan memakan banyak sekali badan jalan," imbuh Risal.