Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut menyebut pendapatan per kapita Indonesia kedepannya bisa mencapai USD10.000. Saat ini, pendapatan per kapita Indonesia baru mencapai USD4.200.
Menurut dia, capaian pendapatan per kapita itu merupakan perwujudan Indonesia emas tahun 2045.
"Ini adalah visi Indonesia 2045 yang merupakan tujuan yang ingin kita capai, hari ini kami berada pada income per kapita di USD4.200 kira-kira Tapi, target kami kemudian adalah 2030. Kami bisa mengerek pendapatan per kapita, mungkin menjadi sekitar USD10.000," kata Luhut, Senin (17/10/2022).
Namun demikian, tutur Luhut, untuk mencapai itu, banyak rintangan yang harus dihadapi Indonesia. Kondisi geopolitik hingga perang nuklir yang bisa mengancam visi itu tidak bisa diwujudkan.
Baca Juga: Luhut Ingatkan Ancaman Nuklir di Depan Mata, BRIN Fokuskan Pengembangan SDM Nuklir Indonesia
"Hari ini ekonomi kita menghadapi The Perfect Storm, yang sangat fluktuatif. Maka dari itu, Pemerintah Indonesia terus memantau informasi apa pun guna mengatasi masalah ini," ucap dia.
Selain itu, tambah dia, harga komoditas-komoditas mulai merangkak naik kembali. Misalnya, harga minyak mentah dunia yang hampir mencapai USD100 per barel.
Tidak hanya itu, Luhut juga meminta, semua pihak waspada adanya tren penurunan harga komoditas utama ekspor.
"Sementara itu perlu diwaspadai tren penurunan harga komoditas ekspor utama di Indonesia, walaupun palm oil harganya masih naik lagi hari ini. Kita memang untung, tetapi kita masih harus hati-hati dengan fluktuasi ini," pungkas dia.
Baca Juga: Luhut Harap Balap F1 H2O Tingkatkan Indeks Pariwisata Danau Toba