Suara.com - Ancaman resesi global kini sudah diungkap oleh banyak petinggi negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Presiden Jokowi pun sempat mengungkap hal ini saat membuka acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, (5/8/2022) lalu.
"Beliau-beliau menyampaikan 'Presiden Jokowi, tahun ini kita akan sangat sulit', terus kemudian seperti apa? 'Tahun depan akan gelap. Ini bukan indonesia, ini dunia, hati-hati," ungkap Jokowi yang menyinggung soal pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), International Monetary Fund (IMF), hingga Kepala negara G7 sebelumnya.
Ancaman resesi ini kini menjadi fokus utama pemerintah Indonesia agar bisa dicegah sedini mungkin. Lalu, apa sebenarnya resesi tersebut?
Definisi resesi
Baca Juga: Resesi Global Mengancam, BRI Tetap Berkomitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Secara bahasa, resesi sendiri diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi penurunan yang signifikan dalam kegiatan ekonomi dalam jangka waktu tertentu. Resesi biasanya menyebabkan penurunan dalam beberapa indikator ekonomi, seperti penurunan penghasilan, pekerjaan, infrastruktur, hingga berkurangnya sumber daya yang menopang kehidupan masyarakat.
National Bureau of Economic Research (NBER) mengungkap bahwa kondisi resesi ini juga akan menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan karena restrukturisasi di dalam perusahaan karena adanya penekanan biaya operasional, sehingga pegawai terkena dampak langsung dari resesi ini.
Kondisi resesi ini juga terjadi dengan penurtunan permintaan dari konsumen, hal ini lah yang akan mengancam banyak bisnis diprediksikan bangkrut. Hal ini tentu menjadi momok bagi banyak orang, terutama di sektor bisnis karena bergantung langsung dengan perekonomian.
Upaya pemerintah cegah dan menghadapi resesi
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia pun kini telah mengambil "ancang-ancang" untuk mencegah bahkan menghadapi ancaman resesi global.
Baca Juga: Dirut BRI Tegaskan Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global
Menyadur dari ekon.go.id, pemerintah Indonesia sudah melakukan kerja sama dengan beberapa organisasi internasional yang dapat menciptakan kolaborasi demi pencegahan dampak resesi global. Hal ini dilakukan dengan menggandeng banyak perusahaan dalam mewujudkan kemajuan beberapa sektor, seperti ekonomi digital, pemberdayaan UMKM, rantai pasok global, SDM untuk mendukung TIK, dan keuangan inklusif.
Pemerintah juga akan mendorong terjadinya konsolidasi fiskal untuk mendorong permintaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan setiap masyarakat. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa ruang fiskal yang ditargetkan mencapai 2,9 persen untuk tahun depan harus bisa dimaksimalkan dan dipriotitaskan dalam beberapa pos belanja negara sehingga dapat memberikan efek yang besar bagi negara.
Beberapa strategi lain seperti menambah defisit anggaran juga sedang dikaji pemerintah, dengan tujuan membantu daya beli masyarakat dari kelompok menengah ke bawah sehingga nantinya efek resesi global tidak berdampak langsung dan menyebabkan krisis di kemudian hari.
Kontributor : Dea Nabila