“Pertumbuhan ini ditopang oleh portofolio UL yang memberikan hasil investasi atas dana Pemegang Polis sebesar Rp 190.3 milyar, sementara hasil investasi untuk portofolio non-UL mengalami kontraksi karena sebagian besar kami investasikan pada SUN (60%), Pasar Uang (19%), dan Obligasi Korporasi yang masuk dalam investment grade (18%), sesuai dengan karakteristik kewajiban yang ada” jelas Lim.
Sementara itu, berdasarkan annual premium equivalent (APE), menempatkan BRILife sebagai Perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-2 dengan market share APE sebesar 6.6%.
“Selanjutnya Total Asset BRI Life sampai September 2022, mencapai Rp 21.0 triliun, meningkat lebih dari 20% yoy. Posisi kesehatan keuangan juga sangat baik dengan RBC berada pada tingkat 505%, jauh di atas persyaratan minimum yang ditetapkan oleh OJK’ tutup Lim
Klaim Manfaat dan Teknologi Digital
Direktur Operasional BRI Life Yossie William Iroth menuturkan, “Kami terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah kami dengan cepat dan akurat”.
Dia menambahkan, “Sampai dengan akhir September 2022, BRI Life melayani sekitar 23.4 juta pemegang polis, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, bertumbuh lebih dari 50%”.
Selanjutnya, untuk pembayaran klaim sampai dengan akhir September 2022, BRI Life telah membayar sebesar Rp 3.6 triliun, terkontraksi 11% yoy, utamanya disebabkan karena penurunan klaim yang disebabkan oleh Pandemi Covd-19.
“Kami terus mendorong efektivitas dan efisiensi pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi digital dan terus meningkatkan kapabilitas infrastruktur IT dan security” tegas Yossi.
Baca Juga: BRI Life Berikan Asuransi Gratis ke Peserta Mudik Sehat BUMN 2022