Suara.com - Sebuah Komunike bertema Values at the Center akan diluncurkan pada Pertemuan Puncak Values20 atau V20 Summit 2022, yang akan berlangsung pada 20 -21 Oktober di Green School, Ubud, Bali, guna menelurkan sejumlah rekomendasi kebijakan berbasis-nilai bagi Presidensi G20 Indonesia dan dunia.
Dalam konferensi pers daring yang diadakan hari ini, Jumat (14/10/2022), anggota Dewan Syuro Kerajaan Arab Saudi, Dr. Ghazi Binzagr, menyampaikan, “V20 berkomitmen untuk memanfaatkan kekuatan besar dari para peneliti dan para praktisi di bidang nilai untuk berbagi pengetahuan serta menjadi sumber inovasi bagi rancangan kebijakan untuk dampak yang lebih signifikan. Pemahaman yang lebih baik atas nilai-nilai akan berpotensi mendorong kolaborasi menjadi lebih luas.”
“Komunike V20 2022 hadir secara kreatif dan interaktif sehingga manfaat dan tujuannya mudah dipahami. Sasaran Komunike tentu bukan hanya jaringan global V20, tapi publik luas,” tegas Makarim Wibisono yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2004- 2007.
Berduet dengan Makarim sebagai Co-Sherpa V20 2022, Alissa Wahid—kini Duta SGDs Indonesia dan Ketua Tanfidziyah PBNU—menjelaskan bahwa V20 2022 Summit merupakan ajang untuk Indonesia mengajak dunia bergerak bersama menuju pemulihan global di atas fondasi nilai. Alissa yang dikenal aktif dan persisten mendorong kehadiran nilai-nilai unggul individu dalam kebijakan publik juga menyatakan bahwa Values at the Center sebagai tema utama Komunike sungguh tepat.
Baca Juga: Amankan KTT G20 Bali, Korlantas Maksimalkan ETLE dan Kendaraan Listrik
Saat ini, V20 2022 Summit menghadapi setidak-tidaknya dua tantangan krusial di tataran global. Pertama, pecahnya perang Rusia - Ukraina pada tahun ini yang menimbulkan rentetan krisis pangan dan energi. Kedua, tantangan yang sudah disadari sejak lama yaitu perubahan iklim.
Tentu saja permasalahan-permasalahan ini tentu tidak dapat dihadapi sendiri-sendiri oleh setiap negara, tapi membutuhkan pendekatan dan kesepakatan multilateral. Urgensi lain yang perlu terus dikawal adalah proses kebangkitan dunia setelah dilanda pandemi global sejak Maret 2020.
Menghadapi isu-isu tersebut, V20 percaya bahwa nilai-nilai integritas, tanggung-jawab, keadilan, darmabakti, belarasa, dan gotong royong harus dipegang teguh sebagai landasan pemulihan global yang berkelanjutan.
Selain pemulihan kesehatan, dunia juga amat menantikan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Lebih jauh, ekosistem bisnis pun turut menghadapi banyak tantangan global saat ini, sehingga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mendorong pelaku bisnis nasional dan global untuk menerapkan keutamaan nilai dalam langkah dan pengambilan keputusan usaha. Penerapan strategi bisnis pun harus berlandaskan pada nilai yang kuat dan efektif.
“Sebagai contoh, beberapa pelaksanaan inisiatif strategis di Kementerian BUMN didorong berlandaskan pada nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang berkaitan erat dengan dasar negara Indonesia, Pancasila. Pendidikan atas nilai-nilai memerlukan waktu yang panjang sehingga perlu ditanamkan sedini mungkin. Program ini diharapkan dapat menjadi program berskala nasional sehingga dapat mendorong Indonesia menjadi negara yang kuat dan maju di tahun 2045.” ujar Kartika.
Baca Juga: Desa Wisata Bongkasa Pertiwi, Contoh Sukses Pengelolaan Lingkungan Berbasis Masyarakat
Sebagai salah satu pelaku bisnis energi di tanah air, Wakil Direktur Utama dan CEO Group Indika Energy, Azis Armand, meyakini implementasi nilai-nilai di dunia bisnis merupakan pendekatan strategis dalam meningkatkan pertumbuhan.
“Bisnis mustahil dikembangkan tanpa basis nilai-nilai unggul. Prinsip ini berlaku secara universal. Maka tumbuhnya kesadaran atas nilai perlu terus-menerus kita dorong,” tutur Azis.
Mengambil tempat di Green School, Ubud, Bali, V20 2022 Summit menghadirkan sekitar 50 pembicara dari sembilan negara. Mereka akan menghimpun, memperkaya, sekaligus membagikan nilai-nilai terbaik dalam bentuk rekomendasi kebijakan yang dirangkai dalam Komunike V20 2022 guna menyokong Presidensi G20 Indonesia.
Kebhinekaan citra para narasumber, panelis, dan fasilitator menjadi salah satu kekuatan utama V20 2022 Summit. Mereka terdiri dari para praktisi global di arena nilai-nilai yang tergabung sebagai V20 Founding Circle, serta termasuk perwakilan pemerintah, pelaku bisnis, aktivis lingkungan, peneliti, praktisi pendidikan, dan penggerak komunitas, di antaranya:
- Dr. Richard Barrett, anggota V20 Founding Circle dari Inggris, penulis, dan pendiri Barrett Academy for the Advancement of Human Values
- Shiv Khemka, anggota V20 Founding Circle dari India dan Executive Chairman The Global Education and Leadership Foundation
- Dr. Vivi Yulaswati, Staf Ahli BAPPENAS dan Ketua SDGs Indonesia
- Alexandra Askandar, Ketua Forum Human Capital Indonesia dan Wakil CEO Bank Mandiri
- Nicko Widjaja, CEO BRI Ventures Indonesia.
Pada hari terakhir Summit, Co-Chairs V20 2022, Meike Malaon, Penggagas Nenilai dan Direktur Dayalima serta Yuri Yogaswara, Penggagas Nenilai sekaligus CEO Daya Dimensi Indonesia, akan menyerahkan “tongkat estafet V20 2023” kepada India sebagai pemegang tongkat Presidensi G20 selanjutnya.