Suara.com - PT PLN (Persero) menjelaskan, proyek pembangunan infrastruktur listrik untuk mendukung proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung akan selesai pada Juni 2023.
"PLN mendukung penyelesaian proyek Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC), khususnya terkait pasokan listrik yang ditargetkan rampung pada Juni 2023," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan pers Humas PLN IUD Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan, saat ini PLN "on the track" melakukan penyelesaian target penyediaan empat pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun, dan satu depo tegangan menengah.
"Untuk proyek KCIC yang akan menghubungkan Bandung-Jakarta sejauh 142 kilometer dibutuhkan daya sekitar 260 mega volt ampere (MVA)," ujarnya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung di Stasiun Tegalluar
Darmawan mengatakan, ada beberapa pekerjaan yang sudah 100 persen, seperti penarikan saluran kabel tegangan menengah (SKTM) dari GI Rancaekek ke gardu KCJB (2 x 6.060 m), kubikel PLN sudah terpasang lengkap di gardu PLN, dan pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 16 tower 4 CCT, tapping T.06 jalur Gedebage- Ujung Berung.
"PLN siap mendukung pemerintah dalam upaya percepatan proyek KCIC yang akan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Jika instalasi KCIC sudah siap, kami pun siap melistrikinya," kata Darmawan.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke Kota Bandung, Presiden Jokowi turut meninjau proyek kereta cepat di Stasiun Tegalluar di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa progress pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 88,8 persen, dan berharap kereta cepat Jakarta-Bandung ini dapat meningkatkan mobilitas orang dan barang untuk wilayah Jakarta hingga Bandung.
"Nanti ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian Kabupaten Bandung juga terjadi," kata Jokowi.
Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Akan Tinjau Kereta Cepat Bandung, Jokowi: Masih Dibicarakan
Jokowi menambahkan, untuk jangka panjang pembangunan kereta cepat pertama di kawasan ASEAN ini akan meningkatkan konektivitas.
Kereta cepat direncanakan bakal terintegrasi dengan bandara atau bahkan pelabuhan. Hal ini sudah menjadi gagasan besar agar konektivitas antarnegara ASEAN terjadi secepatnya.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.