Masuki Musim Dingin di AS, Harga Minyak Dunia Menghangat Lagi

Jum'at, 14 Oktober 2022 | 07:35 WIB
Masuki Musim Dingin di AS, Harga Minyak Dunia Menghangat Lagi
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banyak investor tetap khawatir bahwa kenaikan inflasi akan mengurangi permintaan bahan bakar.

Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan ekonomi global mungkin masuk ke dalam resesi.

Indeks harga konsumen (IHK) Amerika meningkat lebih dari ekspektasi pada September, dan tekanan inflasi yang mendasarinya terus naik, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga 75 basis poin keempat bulan depan.

Chief Executive Officer JPMorgan Chase & Co, Jamie Dimon, memperingatkan bahwa inflasi yang tetap tinggi dapat memacu suku bunga naik lebih dari 4,5 persen.

IEA menurunkan estimasi pertumbuhan permintaan minyaknya untuk tahun ini menjadi 1,9 juta barel per hari dan 470.000 barel per hari pada 2023 menjadi 1,7 juta barel per hari.

OPEC pada Rabu memangkas prospek pertumbuhan permintaan tahun ini sebesar 460.000 barel per hari menjadi 2,64 juta barel per hari, mengutip peningkatan langkah-langkah untuk menahan penyebaran Covid-19 China dan inflasi yang tinggi.

OPEC menurunkan perkiraan permintaan minyak 2023 sebesar 360.000 barel per hari menjadi 2,34 juta barel per hari.

Sementara pasar energi juga berada di bawah tekanan dari dolar AS, yang menguat secara luas, termasuk terhadap mata uang berimbal hasil rendah seperti yen. 

Baca Juga: Melemah Tiga Hari Berturut-turut, Harga Minyak Dunia Ambles Lagi 2,3 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI