Suara.com - Tahukah kamu, ternyata faktor warna sangatlah penting dalam strategi bisnis. Warna yang tepat pada produk atau kemasan, akan membuat produk kamu lebih mudah diingat oleh lebih banyak orang, sehingga memudahkan proses branding.
Mengutip dari blog Ninja Xpress, hasil riset membuktikan bahwa hingga 90% dari keputusan spontan yang diambil pelanggan mengenai sebuah brand yang baru saja dikenal didasarkan pada warna-warna yang digunakan. Orang membeli karena emosional value, dan warna yang tepat dapat menimbulkan emosi yang berguna untuk proses penjualan.
Yosef Adji Baskoro, seorang ahli digital marketing, memberi penjelasan mengenai pentingnya efek warna, yang akan membantu memudahkanmu dalam memilih warna brand maupun produk agar memicu penjualan. Simak penjelasannya di bawah ini, ya.
1. Pahami Emosi Yang Dipicu Setiap Warna
Baca Juga: Warna Juga Bisa Kasih Manfaat Buat Kesehatan Tubuh Kata dr.Zaidul Akbar, Masa Sih?
Secara singkat, berikut adalah beberapa efek warna serta tujuan dan tipe emosi yang dipicu:
- Merah: gembira, marah, senang, bahaya, kecemasan, kekuatan
- Oranye: keramahan, kehangatan, kreativitas, antusiasme
- Kuning: kebahagiaan, peringatan, optimisme, orisinalitas
- Hijau: Muda, semangat, kekuatan, alam, pertumbuhan, stabilitas
- Biru: ketenangan, kestabilan, kedamaian, kepercayaan
- Ungu: mewah, royalti, romansa, ketenangan.
2. Penggunaan Warna Harus Konsisten dalam Branding
Setelah kamu memilih warna yang sesuai dengan produk yang kamu jual, pastikan konten ataupun desain dari branding kamu konsisten. Misal, jika warna utama kamu adalah hijau, pastikan bahwa dari segi logo, konten sosial media, toko, konsisten juga menggunakan warna yang sudah ditentukan. Tujuannya, dengan visual yang konsisten, semakin mudah pula bagi customer untuk mengingat brand kamu.
3. Lakukan Benchmarking Dengan Brand Lain
Amati kompetitor di sekeliling kamu, dan jadikan mereka sebagai patokan dalam pemilihan warnanya. Carilah sebanyak-banyaknya referensi dan lakukan cara ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Namun, jangan terlalu mirip sampai terlihat seperti menjiplak, ya. Lihat saja beberapa restoran cepat saji seperti McDonald's, KFC, Pizza HUT, dan Wendy's yang sama-sama memanfaatkan warna merah dari segi logo, warna restoran, dan branding, namun mereka memiliki karakterisitik masing-masing tanpa ada yang memiliki kesamaan.
Baca Juga: Ubah Warna Rambut, Haechan NCT Bikin Fans Jengkel Karena Alasan Ini!
4. Analisis Efektivitas Penggunaan Warna
Kamu tidak akan tahu apakah penggunaan warna tepat atau tidak apabila tidak mendapatkan feedback dari konsumen. Maka dari itu, galilah kesan dari konsumen, dan lihat apakah feedback yang didapatkan dari konsumen sudah sesuai dengan tujuan awal yang ditetapkan. Jika sesuai, silakan meneruskan penggunaan warna itu dan buatlah warna itu semakin kuat sebagai identitas brand kamu. Jika belum, jadikan feedback itu sebagai evaluasi dalam komposisi warna yang telah dibuat.