Suara.com - Tak sedikit orang tua yang bermimpi menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi namun terkendala biaya. Program Beasiswa Gojek memberi angin segar dengan memberikan beasiswa perguruan tinggi bagi anak para mitra driver. Kali ini, di tahun ketiganya, beasiswa diberikan kepada 21 anak mitra driver berprestasi yang berhasil lolos rangkaian proses seleksi ketat yang dilakukan sejak awal 2022.
Mereka yang lolos seleksi berhak mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan jenjang D3 di 8 (delapan) politeknik negeri unggulan di Indonesia.
Delapan politeknik negeri unggulan yang bekerja sama dengan Beasiswa Gojek yaitu Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Rangkaian proses seleksi ketat bagi calon penerima beasiswa mencakup seleksi bagi mitra driver (performa, kejujuran, dan loyalitas) dan seleksi bagi anak mitra driver (prestasi, motivasi, serta seleksi kemampuan akademis dari politeknik).
Baca Juga: Jadwal Beasiswa Unggulan 2022 Dibuka Sampai 23 Oktober! Simak Syarat dan Cara Pendaftaran
Program Beasiswa Gojek ini konsisten diadakan setiap tahun, dan ini merupakan ketiga kalinya program serupa diadakan. Ini merupakan bagian dari program Gojek Swadaya yang berfokus mendorong peningkatan taraf hidup mitra driver dan keluarga.
Gede Manggala, Head of Indonesia Regions Gojek, menyampaikan, “Untuk memberikan kesempatan luas kepada anak mitra driver, tahun ini kami menambah wilayah jangkauan penerima beasiswa hingga 8 kota. Sampai saat ini, sudah ada 45 anak mitra driver berprestasi yang menerima beasiswa yang sepenuhnya ditanggung oleh Gojek, dari awal masuk hingga lulus atau selama 3 tahun ajaran."
Dalam keterangan tertulisnya, Gede juga menyampaikan bahwa pohaknya konsisten bekerja sama dengan Politeknik sebagai lembaga pendidikan yang bisa menyediakan ilmu pengetahuan yang berorientasi pada praktik kerja untuk membuka kesempatan bagi lulusannya agar segera terserap sebagai tenaga kerja yang tepat guna.
Acara seremoni pemberian beasiswa kepada anak mitra digelar hari ini, Rabu (12/10/2022), dan mendapat apresiasi positif dari Drs. Hendro Sugiatno, MM, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI.
“Salah satu visi Pemerintah adalah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yakni mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul berkualitas, khususnya di era kompetisi global. Saya mengapresiasi komitmen dan inisiatif Gojek dalam mengadakan program Beasiswa Mitra Gojek sejak tahun 2020 untuk anak dari mitra pengemudi Gojek. Program ini adalah bukti konkrit dari usaha aplikator dalam memberikan peluang dan kesempatan bagi mitra pengemudi dan keluarga untuk meningkatkan taraf hidupnya dan keluarga. Saya percaya usaha konkrit dari Gojek ini dapat bermanfaat bagi mitra pengemudi Gojek dan keluarga. Saya berharap kedepannya Gojek terus konsisten menghadirkan program-program yang bermanfaat bagi mitra pengemudi” ungkap Hendro.
Baca Juga: Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2022 untuk Siswa, Guru hingga Disabilitas, Dibuka Jenjang S1-S3!
Lebih lanjut, selain memberikan kesempatan pendidikan formal, Gojek juga membekali para penerima beasiswa dengan program pengembangan diri berupa pelatihan dan diskusi terkait dengan keterampilan non-akademis (soft skill).
Keterampilan ini dipercaya bisa membantu anak mitra jadi talenta era digital yang bisa beradaptasi dengan dunia kerja masa depan. Program pengembangan diri tersebut dibawakan secara sukarela oleh para karyawan di manajemen Gojek yang kompeten dalam bidangnya, sebagai bentuk dukungan antar anggota ekosistem Gojek.
“Sejak awal, program ini dirancang untuk memberikan bantuan yang komprehensif untuk dapat menjadikan putra/putri mitra driver sebagai tenaga kerja yang kompeten dan tepat guna. Maka dari itu, bantuan yang kami berikan berfokus kepada kualitas dibanding kuantitas, dengan harapan bisa membantu mewujudkan cita-cita anak mitra driver yang sungguh-sungguh berprestasi namun terhambat oleh faktor ekonomi,” pungkas Gede.