BUMI Segera Terbitkan Saham Baru Tanpa HMETD Sebanyak 200 Miliar

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2022 | 13:20 WIB
BUMI Segera Terbitkan Saham Baru Tanpa HMETD Sebanyak 200 Miliar
Bumi Resources
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Grup Salim kini resmi masuk dalam emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI). RUPSLB BUMI menyetujui rencana perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan nilai transaksi 1,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp24,57 triliun (kurs Rp15.358 per dolar AS).

"Hal ini diharapkan mampu meningkatkan performa Good Corporate Governance atau GCG emiten BUMI," ujar Nafan, kepada Antara, Rabu (12/10/2022).

Disampaikan dalam keterbukaan informasi BEI, private placement tersebut bertujuan memperkuat struktur modal perseroan, naiknya profit, turunnya rasio utang, dan nilai perusahaan serta nilai investasi meningkat.

BUMI akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD dengan jumlah sebanyak 200 miliar saham Seri C yang setara dengan sebanyak 58,17 persen dari modal disetor perseroan setelah pelaksanaan private placement dengan nilai nominal Rp50 per saham.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi: Buyback Saham BRI Dapat Tingkatkan Kinerja Pegawai

Adapun jadwal pelaksanaan PMTHMETD yaitu pada 18 Oktober 2022 dan pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD pada 20 Oktober 2022.

Seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD akan diambil bagian oleh pemodal dengan perincian Mach Energy (Hongkong) Limited akan mengambil bagian sebanyak 170 miliar saham Seri C, sedangkan Treasure Global Investments Limited akan mengambil bagian sebanyak 30 miliar saham Seri C.

PMTHMETD akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp120 per saham yang merupakan harga pelaksanaan berdasarkan kesepakatan para pihak.

Setelah private placement, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor perseroan akan meningkat dari 143,84 miliar saham yang terbagi atas 20,77 miliar saham Seri A, 53,5 miliar saham Seri B, dan 69,57 miliar saham Seri C, menjadi sebanyak 343,84 miliar saham yang terbagi atas 20,77 miliar saham Seri Am 53,5 miliar saham Seri B, dan 269,57 miliar saham Seri C.

Masuknya Grup Salim ke dalam BUMI sendiri dapat diindikasikan sebagai masih menariknya sektor batubara bagi investor di tengah disrupsi rantai pasok global.

Baca Juga: Buyback Saham, Pengamat Ekonomi: Long Term Insentif Tingkatkan Kinerja Karyawan

"Selama kondisi global supply chain disruption berlaku, maka prospek harga komoditas masih positif," kata Nafan.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research sendiri masih memberikan rating overweight terhadap sektor batubara, dengan rekomendasi buy untuk saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan Take Profit (TP) atau ambil untung di posisi 4.500.

Sedangkan untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Mirae merekomendasikan hold dengan posisi TP di 39.400 dan "hold" untuk saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan TP di 4.500.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI