Suara.com - Salah satu raksasa teknologi dunia, Intel dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal ribuan karyawan mereka.
PHK massal yang menurut Reuters akan dilakukan pada bulan Oktober tersebut akan berimbas pada berbagai divisi mulai dari penjualan hingga marketing.
Berdasarkan laporan Bloomberg, rencananya karyawan yang terdampak mencapai lebih dari 22.000 karyawan atau 20% dari total karyawan mereka yakni 113.700 karyawan.
Dalam laporan yang sama, pengurangan jumlah karyawan ini dilakukan akibat perkembangan pasar yang tengah sulit. Hingga kini, Intel masih menolak untuk memberi keterangan.
Baca Juga: Hati-Hati, 4 Zodiak Ini Rawan Dipecat dari Pekerjaan, Salah Satunya Virgo!
Perusahaan pembuat chip tersebut memang tengah menghadapi krisis sejak setahun ke belakang. Pada Juli lalu, mereka mengurangi penjualan dan berdampak pada laba yang anjlok.
Daya beli masyarakat terhadap produk PC juga tengah menurun pasca pandemi. Hal ini disebabkan inflasi tinggi dan kembalinya aktivitas normal bersekolah dan berangkat kantor layaknya sebelum pandemi.
Ditambah lagi, lockdown China serta konflik Rusia dan Ukraina semakin mempersulit Intel dalam rantai pasokan. Membuat kondisi keuangan perusahaan semakin tertekan.
Rencana ini sudah disampaikan Chief Executive Officer Intel, Pat Gelsinger yang menyampaikan ke karyawan melalui memo.
Ia juga menjelaskan rencana perusahaan terkait model pengecoran internal yang ditunjukkan bagi pelanggan eksternal dan lini produk perusahaan.
Baca Juga: Spotify PHK 5 Persen Karyawannya Dari Tim Divisi Podcast Spotify.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co jadi perusahaan terdepan dalam bisnis ini. Namun, reuters mengatakan, Intel sudah mulai merakit sendiri chip buatan mereka.