Joe Biden Sebut Presiden Rusia Salah Perhitungan dalam Perang Ukraina

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 12 Oktober 2022 | 10:30 WIB
Joe Biden Sebut Presiden Rusia Salah Perhitungan dalam Perang Ukraina
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (Twitter/@POTUS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan, Presiden Rusia Vladimir Putin adalah aktor yang 'paling masuk akal' namun salah memperhitungkan perkembangan konflik dengan Ukraina.

Hal itu ia sampaikan saat diwawancara oleh CNN pada Selasa (11/10/2022) lalu. Joe Biden juga menyebut, tujuan Putin yang ia sebut ingin menyatukan semua penutur bahasa Rusia tidak masuk akal.

"Saya pikir, dia berpikir dirinya akan disambut dengan tangan terbuka, bahwa ini adalah rumah Ibu Rusia di Kiev, dan dia akan disambut. Saya pikir dia benar-benar salah perhitungan," kata Biden.

Sebelumnya, Kepala Republik Independen Donbass yang beribu kota Donetsk dan Lugansk meminta bantuan Rusia agar membantu mereka mendesak mundur tentara Ukraina pada Februari lalu.

Baca Juga: SBY Soroti dampak Resesi hingga Perang Rusia-Ukraina, Tiga Krisis Ini Mengancam Warga Indonesia

Ukraina sendiri dilaporkan melakukan penyerangan terhadap dua wilayah tersebut sejak keduanya menyatakaan kemerdekaan mereka sejak 2014. 

Dampaknya, korban sipil berjatuhan meski perjanjian Minsk pada tahun 2015 bertujuan menghentikan kekerasan tidak mampu berbuat banyak.

Sejak ketegangan antara Rusia dan Ukraina, hingga kini Biden dan Putin sama sekali belum bertemu dan melakukan perbincangan. Keduanya dilaporkan akan hadir pada KTT G20 di Bali bulan depan.

Pada Selasa (11/10/2022), Menlu Rusia Sergey Lavrov menyebut, Kremlin akan mempertimbangkan untuk bertemu dengan perwakilan dari AS meski hingga kini belum ada kejelasan dari hal ini.

Biden memilih kata 'aktor rasional' yang dianggap lebih sopan dalam menggambarkan Putin setelah sebelumnya kerap menggunakan kata-kata yang lebih kasar seperti "pembunuh", "penjahat murni", "diktator pembunuh" dan "penjahat perang".

Baca Juga: SBY Ungkap Kondisi Perang Rusia-Ukraina, China vs Taiwan: Perang Nuklir Bisa Jadi Kenyataan

Lavrov mengatakan kepada media Rusia bahwa AS memahami bahwa Rusia sudah bergerak lebih jauh dalam konflik Ukraina.

Namun, Biden justru membalas hal ini dengan komitmen mereka yang menuntut Rusia bertanggung jawab dan mendukung Ukraina sepenuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI