Rupiah Loyo Digerus Dolar AS, Mendag Zulhas Sesumbar Harga Komoditas Tak Akan Naik

Selasa, 11 Oktober 2022 | 15:16 WIB
Rupiah Loyo Digerus Dolar AS, Mendag Zulhas Sesumbar Harga Komoditas Tak Akan Naik
Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) mengenalkan minyak goreng dalam kemasan MinyaKita. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) memastikan pelemahan rupiah tidak akan mempengaruhi harga-harga di dalam negeri. Pasalnya, beberapa komoditas pangan impor, telah memasuki masa harga tertinggi.

Misalnya, komoditas-komoditas impor seperti gandum dan kedelai yang telah melewati masa harga tertingginya. Untuk diketahui, Nilai tukar Rupiah semakin loyo di angka Rp15.331 per dolar AS pada Selasa, (11/10/2022) pagi

"Memang kita sudah melewati harga naik, misalnya gandum, kedelai, itu kan pesanan bulan Juli, Agustus datangnya sekarang, makanya harganya naik," ujar Mendag Zulhas saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (11/10/2022).

Menurut Mendag, khusus untuk kedelai meski ada kenaikan harga, pemerintah akan menanggung selisih harga pembelian kedelai para perajin tahu dan tempe.

Baca Juga: Rupiah Masih Loyo, Namun Analis Yakin Masih Berpeluang Naik Hari ini

"Tapi yang pesanan sekarang itu harganya sudah turun, sudah panen raya. Saya kira harga akan stabil, tetapi kalau kedelai adapun harga yang tinggi itu kita subsidi Rp1.000 per kilogram," bebernya.

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga meyakini kinerja neraca perdagangan masih akan tetap surplus, meski adanya pelemahan rupiah terhadap USD.

"kinerja perdagangan, itu kan surplus, surplus kita ini dalam kondisi yang angkanya cukup signifikan, di angka USD34,89 miliar, itu luar biasa, itu salah satu yang tertinggi dan saya yakin ini akan melewati rekor yang tahun lalu," ucap dia.

Jerry memproyeksikan, neraca perdagangan hingga akhir tahun masih tetap surplus dengan nilai USD2-3 miliar per bulan.

"Nah saya tahu bahwa kondisi global mulai dari pasokan pangan, energi, konflik Ukraina dengan Rusia, dan lain-lain itu mungkin akan ada banyak dinamika dan impact. Tetapi kami optimis sekali lagi kinerja perdagangan itu akan terus naik," pungkas dia.

Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah Lagi, Pengamat Optimis Penguatan Tipis Hari Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI