Suara.com - Saat melakukan kunjungan kerja di Amerika Serikat, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, yang dikenal dengan Zulhas, menggelar pertemuan dengan diaspora yang berada di negeri Paman Sam tersebut di Kantor Konsulat Jenderal RI di New York.
Dalam sambutannya, Ketum PAN ini menyampaikan pentingnya memperkuat pasar ekspor tradisional dan memperluas pasar baru melalui berbagai perjanjian perdagangan internasional.
"Saat ini Indonesia sedang gencar membuka pasar baru yang potensial melalui berbagai perjanjian dagang dengan negara pasar nontradisional. Salah satunya melalui perjanjian dagang dengan Uni Emirat Arab untuk membuka pasar Timur Tengah, Asia Tengah, Afrika, dan Eropa Timur," kata Mendag melalui keterangannya seperti dikutip Antara di Jakarta, Sabtu (8/10/2022).
Zulhas sendiri melakukan kunjungan kerja dalam rangka memperkuat perdagangan kedua negara. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Roeslani. Pertemuan tersebut juga dihadiri 50 diaspora yang juga pelaku usaha serta perwakilan dunia perbankan dari AS.
Baca Juga: 100 Hari Kerja Mendag Zulhas, Pedagang Pasar: Jangan Banyak Pencitraan
Dalam sambutannya, Zulhas mengungkapkan, AS merupakan mitra dagang tradisional terbesar kedua bagi Indonesia. Saat ini, menjadi momentum tepat dalam memperkuat perdagangan Indonesia dengan pasar tradisional sekaligus memperluas pasar nontradisional.
Ketika sesi diskusi, Mendag Zulkifli Hasan dan para pebisnis membahas berbagai peluang dan hambatan perdagangan Indonesia-AS. Dalam konteks tersebut, ia menyampaikan komitmennya dalam mengatasi berbagai hambatan perdagangan.
"Diharapkan diaspora Indonesia di luar negeri dapat turut berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia untuk mencapai Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Menutup acara, Mendag mengundang para diaspora dan pelaku bisnis di New York untuk hadir pada acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 dan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang akan diselenggarakan pada 19-23 Oktober 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten.
"TEI 2022 merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia. Pada pameran ini Indonesia akan menampilkan berbagai produk unggulan yang berkualitas dan berteknologi tinggi. Diharapkan pameran ini dapat menjadi titik balik pemulihan perekonomian global pascapandemi COVID-19," katanya.
Baca Juga: Harapan Para Bos Sawit di 100 Hari Kerja Mendag Zulkifli Hasan
Pada pertemuan tersebut, Dubes Rosan menyampaikan optimismenya atas kinerja perdagangan Indonesia di AS. Rosan berharap surplus perdagangan dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
Pada Januari-Agustus 2022, neraca perdagangan Indonesia ke AS mencatatkan surplus senilai 13,4 miliar dolar AS. Produk utama ekspor Indonesia ke AS antara lain pakaian, mesin listrik, alas kaki, lemak dan minyak hewan/nabati, serta produk karet. (Antara)