Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang mengalami kerawanan terhadap aksi ambil untung (profit taking) terbatas dan berada dalam pola konsolidasi pada perdagangan akhir pekan ini.
Secara teknikal, indikator menunjukkan pola gerak IHSG paling atas berada pada level 7.135.
Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan, IHSG berada dalam trend bearish selama di bawah 7.148. Sementara itu IHSG ditutup di atas pada level 7.054 lima hari terakhir.
Andri mengatakan selama di atas support 7.015, IHSG masih berpeluang rebound, dengan target 7.149 , 7.250.
Baca Juga: 269 Saham Menghijau, Rabu Pagi IHSG Dibuka Nai ke Level 7.072
"Perkiraan range pada perdagangan hari ini di rentang 7.030 - 7.135," kata Andri dalam risetnya Jumat (7/10/2022).
Sementara itu, Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra mengatakan, pada perdagangan kemarin sebagian besar bursa regional Asia Pasifik mengalami penguatan. Nikkei dan Kospi misalnya, masing-masing menguat 0,70% dan 1,02%.
OPEC+ setuju untuk mengurangi produksi minyak sebanyak 2 juta barel per hari untuk menaikkan harga. Australia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar AU$ 8,324 miliar, di bawah ekspektasi. Hari ini Indonesia akan mengumumkan posisi cadangan devisa untuk September 2022.
Dari Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah signifikan 1,15%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 1,02%, sementara indeks Nasdaq terkoreksi 0,68%.
"Investor menanti dirilisnya data ketenagakerjaan AS hari ini yang menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja pada September 2022. Hal ini dapat memberikan informasi lain kepada bank sentral mengenai kampanye kenaikan suku bunga," kata Maxi.
Baca Juga: Betah di Zona Hijau, IHSG Terbang ke Level 7.072 Pada Selasa Sore
Berikut merupakan rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).