Suara.com - Jayamas Medica Industri (OneMed) calon emiten yang bergerak pada industri alat kesehatan akan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham dengan melepas sebanyak- banyaknya 15% saham baru ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Direktur Pemasaran Jayamas Medica Industri Louis Hartanto mengatakan industri kesehatan akan terus bertumbuh di Indonesia, terutama ditopang oleh kekuatan fundamental makroekonomi yang terus membaik dalam masa transisi menuju fase endemi Covid-19.
Indonesia sendiri diproyeksikan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan GDP per kapita tercepat di Asia Pasifik dengan proyeksi pertumbuhan CAGR 7,1% dari 2021 hingga 2026, melampaui Thailand (5,3%) dan Jepang (4,7%).
"Dengan belanja kesehatan yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara- negara tetangga di Asia Pasifik, maka potensi pertumbuhan alat-alat kesehatan dan suplai industri di Tanah Air masih tinggi,” ujar Louis dalam keterangan pers, Kamis (6/10/2022).
Baca Juga: Sebelum Akuisisi Newcastle United Ternyata PIF Pernah Disodorkan Saham Manchester United
Direktur Operasi OneMed Leonard Hartanto mengatakan sebagai manufaktur terintegrasi dan perusahaan distribusi, perseroan hadir di seluruh rantai nilai dan pasokan peralatan medis.
Sampai saat ini, OneMed memiliki 1 pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Onemed memiliki jangkauan jaringan distribusi yang luas membentang di 514 kota dan 34 provinsi di Indonesia hingga 31 Maret 2022.
“Ke depan, kami bermaksud untuk meningkatkan produksi dan perakitan baik yang sudah ada maupun yang produk baru dan upgrade manufaktur fasilitas,” ujarnya.
Dalam aksi korporasi ini, Jayamas Medica menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Joint Global Coordinators, Bookrunners dan Joint Lead Underwriters, serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan (financial advisor).
Usai mengantongi surat pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Oktober 2022, Onemed akan memulai rangkaian bookbuilding atau penawaran awal dari rangkaian penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang dijadwalkan pada 6 Oktober – 12 Oktober 2022.
Baca Juga: Betah di Zona Hijau, IHSG Terbang ke Level 7.072 Pada Selasa Sore
Setelah penawaran awal, surat pernyataan efektif dari OJK diharapkan dapat diperoleh pada 21 Oktober 2022. Selanjutnya, penawaran umum perdana saham diharapkan dapat berlangsung pada 25 Oktober – 27 Oktober 2022 yang dilanjutkan penjatahan. Adapun, distribusi saham diharapkan dapat dilakukan pada 28 Oktober 2022 dan kemudian dilanjutkan dengan pencatatan saham (listing) perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Oktober 2022.
Pencatatan diharapkan dapat dilakukan pada papan utama BEI. Sementara itu, untuk kebijakan dividen, perseroan menetapkan sebesar setidaknya 25% dari laba bersih.
Rencananya, OneMed akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham untuk ekspansi. Secara terperinci, Sebesar sekitar 72,19% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan meliputi capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja.
Selanjutnya 22,87% akan diberikan kepada anak usaha Intisumber Hasil Sempurna Global dan 4,94% akan diberikan kepada anak usaha yaitu Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja untuk memperluas jaringan distribusi dan retail.