Tingkatkan Omset Toko Bangunan di Masa Inflasi, Simak 4 Langkah Bisnis Ini

Kamis, 06 Oktober 2022 | 14:56 WIB
Tingkatkan Omset Toko Bangunan di Masa Inflasi, Simak 4 Langkah Bisnis Ini
Membuka merchant di UKUR membuat proses berjualan lebih flexible. (Dok: UKUR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak hanya dunia kesehatan, semenjak Covid-19 harga bahan bangunan seperti semen, pasir, besi dan baja di tahun ini mengalami kenaikan. Bila dulunya Anda sebagai pengusaha material bisa menjual semen seharga 64 ribu, maka di tahun 2022 harga semen naik menjadi 71 ribu.

Banyak pemilik toko bahan bangunan pun kebingungan mencari konsumen di tengah naiknya harga. Apalagi, bagi Anda pengusaha bahan bangunan baru, mungkin juga bingung bagaimana pemasaran dan promosi produk di situasi seperti ini.

Kalau Anda mengalami hal yang sama, tidak perlu risau terlalu dalam. Selama Anda mengerti celah dan triknya, Anda sangat bisa membangkitkan usaha toko bangunan yang sempat lesu ini.

Salah satu trik yang mungkin bisa dicoba adalah dengan membuka toko bangunan online. Cara ini sebenarnya sangat mudah dan solutif, tetapi masih belum banyak penjual toko bangunan yang mencobanya.

Baca Juga: 7 Momen Prilly Latuconsina Jadi Dosen di UGM, Wujudkan Mimpi Jadi Seorang Pengajar

Cara Meningkatkan Omset Toko Bangunan di Masa Inflasi Pasca Pandemi

1.    Buat Personal Branding di Media Sosial

Salah satu alasan kenapa omset penjualan Anda menurun adalah karena pembeli yang itu-itu saja. Bisa jadi toko bangunan Anda hanya dikenal oleh masyarakat sekitar yang ada di desa Anda.

Padahal, Anda bisa mendatangkan customer dari berbagai penjuru lewat kekuatan personal branding di media sosial. Anda bisa coba mulai aktif di Instagram, Tiktok maupun Facebook.

Buat konten yang mewakili kelebihan toko Bangunan Anda. Nah, dalam membuat personal branding toko Anda harus sabar sebab efeknya bersifat compounding alias perlu menunggu.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Instagramable di Majalengka Jawa Barat

Semakin aktif Anda memperkuat personal branding dengan konten, semakin banyak pula toko Anda dijangkau oleh calon customer.

2.    Observasi Harga di Toko Pesaing

Calon konsumen memang cenderung memilih harga yang sedikit lebih murah diantara banyaknya toko. Hal ini wajar mengingat konsumen ingin menekan budget agar biaya pembangunan tidak membengkak.

Guna memperoleh harga yang tepat, Anda bisa observasi ke beberapa toko yang ada di kota Anda.

Meski saat ini harga bahan bangunan sedang naik, Anda bisa menjual dengan harga yang sedikit lebih murah dibandingkan pesaing. Konsumen bahkan biasanya mempertimbangkan perbedaan harga 500 perak, lho. 

3.    Lengkapi Daftar Material yang Anda Jual

Baik berjualan bahan bangunan secara online maupun offline, Anda perlu melengkapi daftar material yang Anda jual.

Jangan hanya menjual bahan bangunan saja. Pikirkan menjual juga material furniture seperti kitchen set, lemari pakaian, sofa, hingga rak sepatu.

Lagi pula, customer online pun biasanya mempertimbangkan satu toko yang menjual bahan bangunan lengkap agar biaya kirimnya tidak double.

4.    Bergabung Sebagai Mitra di UKUR

Untungnya, saat ini sudah ada marketplace karya anak bangsa yang memudahkan Anda menjual bahan bangunan dan material lainnya dengan mudah.

Nama marketplace yang dimaksud adalah UKUR, yang bisa Anda buka lewat https://www.ukur.com/.

Sudah banyak sekali customer yang membeli bahan bangunan lewat UKUR, berasal dari individu maupun perusahaan kontraktor.

Menempatkan produk jualan Anda di UKUR membantu promosi lebih cepat, mudah dan luas.

Poin Plus Jual Bahan Bangunan di UKUR

Nah, Anda sudah tahu apa itu UKUR, kan? Marketplace ini memang memberikan banyak sekali keuntungan bagi Anda yang ingin jualan bahan bangunan. Ini dia beberapa poin plus jualan material di UKUR.

1.    Konsumen Berasal dari Berbagai Daerah

Enaknya berjualan bahan bangunan di UKUR, Anda akan dimanjakan dengan sistemnya yang mudah dan konsumen yang lebih luas.

Mereka yang telah membeli produk di UKUR berasal dari pemilik proyek dan kontraktor, sehingga pembelian pun dalam jumlah yang massif. Dengan sistem yang sudah terdigitalisasi, Anda pun bisa menemukan pelanggan dari luar daerah.

2.    Layanan Belanja 24 Jam

Berbeda dengan buka toko offline, dengan UKUR Anda bisa berjualan selama 24 jam bahkan ketika ponsel sedang tidak digunakan. Konsumen tinggal pilih dan checkout beberapa bahan bangunan dan material yang diinginkan.

Dengan begini, Anda diuntungkan secara tenaga dan waktu sebab tidak perlu selalu memantau marketplace.

3.    UKUR Memangkas Biaya Sewa Ruko

Anda berada di perkotaan dan ingin buka toko bangunan, tetapi terkendala dengan biaya sewa yang mahal?

Cukup manfaatkan UKUR, marketplace online yang tidak memerlukan biaya sewa. Selama Anda memiliki internet dan smartphone, buka toko online di UKUR sangat mudah dan gratis.

So, biaya sewa ruko seharga Rp 20 jutaan selama setahun bisa Anda gunakan untuk modal usaha lainnya.

4.    Toko Terlihat Semakin Profesional

Adanya marketplace membuat toko bangunan Anda lebih profesional. Branding toko pun akan semakin kuat, serta mampu menjaring konsumen lebih banyak.

Namun, Anda juga perlu mengimbanginya dengan menjual produk berkualitas original agar pelanggan pun balik membeli barang di toko Anda.

5.    Tidak Perlu Hire Karyawan

Membuka merchant di UKUR membuat proses berjualan lebih flexible. Anda bahkan bisa memonitor pemesanan barang lewat ponsel yang bisa dibawa kemana saja. Bagi Anda yang sibuk, tentu ini menguntungkan. Anda tidak harus mencari karyawan untuk mengawasi toko Anda.

Nah, itu dia beberapa tips meningkatkan omset toko bangunan di masa inflasi setelah pandemi. Selain observasi harga, Anda juga perlu mendigitalisasikan produk bangunan Anda untuk meningkatkan omset. Misalkan saja, dengan membuka toko online Anda di UKUR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI