3 Alasan Mengapa Startup Tetap Menarik Bagi Generasi Milenial dan Gen Z

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 06 Oktober 2022 | 14:31 WIB
3 Alasan Mengapa Startup Tetap Menarik Bagi Generasi Milenial dan Gen Z
Ilustrasi Startup. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti industri bisnis lainnya, sektor perusahaan rintisan atau lebih dikenal sebagai startup turut terkena dampak signifikan dari guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19, meskipun tidak dengan cara yang dapat diantisipasi.

Pandemi Covid-19 mengguncang seluruh industri bisnis, termasuk startup. Beberapa industri startup telah tumbuh dan bahkan berakselerasi dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan sebelum pandemi, sementara yang lain saat ini sedang mengalami perubahan struktural agar tetap mampu beradaptasi dengan situasi yang dinamis.

Namun, terlepas dari kendala tersebut, sektor startup masih dianggap sebagai kekuatan penting bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja juga sering menjadi katalisator inovasi radikal, sehingga tetap menarik di kalangan pencari kerja, terutama generasi milenial dan gen-z.

Dikutip dari beberapa sumber, berikut berbagai faktor yang mendorong para milenial dan gen-Z tertarik bekerja di startup;

Baca Juga: Perhatikan Generasi Sandwich, Begini Kelola Keuangan Biar Nggak Jebol

1. Keterlibatan Karyawan

Di antara startup teratas yang masuk dalam daftar, kita dapat melihat satu kesamaan terlepas dari jumlah karyawan yang mereka miliki, yaitu: mereka bekerja ekstra untuk terlibat dengan karyawan mereka dengan tindakan yang bermakna dan berhubungan.

2. Semangat Muda

Milenial dan gen-z cenderung mencari tempat kerja yang memiliki lingkungan yang dinamis dan beragam, di mana mereka masih bisa berhubungan satu sama lain dan terus beroperasi di perusahaan yang sama.

“Budaya anak muda di sini bukan berarti menyediakan kantor keren dengan bean bag warna-warni dan meja biliar. Apalagi saat startup bergerak ke tahap akhir, milenial dan gen-Z mengharapkan budaya dan kepemimpinan perusahaan yang kuat dan relevan yang sesuai dengan mereka,” kata Agnes Diah Tjondro, praktisi HR.

Baca Juga: Menteri Teten Apresiasi Inovasi Daerah di Pahlawan Digital UMKM

Ia menambahkan, era baru budaya startup yang dituntut lebih banyak talenta masa kini yang didominasi oleh generasi millennial dan gen-z merupakan kombinasi dari fleksibilitas, keterbukaan komunikasi dan pembinaan yang inspiratif, serta lingkungan yang dinamis dan beragam.

Faktor fleksibilitas juga menjadi lebih penting sejak pandemi. Pekerjaan hybrid adalah hal baru yang dituntut oleh generasi ini, dan kita telah melihat munculnya perusahaan rintisan yang membuang jam kerja tradisional 9 hingga 5 untuk memberi jalan kepada jam kerja yang lebih fleksibel untuk beradaptasi dengan tren baru.

3. Pemberdayaan Untuk Menciptakan Dampak

Meskipun tersendat, sektor startup secara keseluruhan di Indonesia terus meningkat dengan semakin banyak startup yang menjadi perusahaan mapan dan mengomunikasikan ambisi mereka yang lebih besar. Rasa keinginan yang kuat akan sesuatu dengan mentalitas startup adalah salah satu kualitas terbaiknya.

Sikap seperti ini telah melibatkan banyak talenta untuk menjadi bagian dari perjalanan startup dalam membentuk masa depan yang lebih baik untuk semua. Selain itu, ini membantu karyawan tetap tertantang dan termotivasi, membuat mereka aktif dalam peran mereka saat ini.

“Perasaan terbaik yang dapat dirasakan oleh seorang talenta adalah dapat benar-benar menikmati sebuah pekerjaan karena percaya dengan misi perusahaan dan dapat menyaksikan dampak nyata yang dibawanya bagi kemajuan masyarakat,” tutup Agnes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI