Harga Emas Melesat Tinggi Gara-gara Ini

Selasa, 04 Oktober 2022 | 08:44 WIB
Harga Emas Melesat Tinggi Gara-gara Ini
Ilustrasi harga emas. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas melesat lebih dari 2 persen pada perdagangan hari Senin (3/10/2022) karena dolar AS dan imbal hasil obligasi bergerak melemah.

Mengutip CNBC, Selasa (4/10/2022), harga emas di pasar spot melesat 2,3 persen menjadi USD1.698,48 per ounce yang bisa menjadi kenaikan harian terbesar sejak 8 Maret.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,8 persen lebih tinggi menjadi USD1.702 per ounce.

Sementara itu perak melambung 8,8 persen menjadi USD20,67 per ounce, level tertinggi sejak pertengahan Agustus.

Baca Juga: Sentimen The Fed Hingga Dolar AS Bikin Harga Emas Bergerak Datar

"Sepanjang September, semuanya menghadapi tekanan hebat dan jenuh jual," kata Michael Matousek, Kepala Trader U.S. Global Investors.

"Sekarang orang mencari peluang, terutama pemegang non jangka panjang dari logam ini, yang melakukan aksi beli saat terjadi penurunan dan menjual saat reli," tambahnya.

Dolar melemah, membantu permintaan emas yang dihargakan dengan greenback di antara pembeli yang menggunakan mata uang lain.

Sementara imbal hasil US Treasury 10-tahun turun ke level terendah lebih dari satu minggu, mendukung permintaan emas yang tidak menawarkan bunga.

Mundurnya mata uang safe-haven itu memberi emas sedikit kelonggaran, dengan harga logam kuning melakukan pemulihan kecil sejak meluncur ke level terendah sejak April 2020 pekan lalu.

Baca Juga: Meroket Rp 10.000, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp 942.000/Gram

"Emas menemukan dukungan karena baru-baru ini menurun ketimbang pasar secara keseluruhan," kata Matousek.

Dia menambahkan ada beberapa pelaku pasar sekarang berpikir Federal Reserve mungkin mengurangi kenaikan suku bunga, yang akan mendukung sikap bullish.

Mendukung permintaan safe-haven untuk logam tersebut, aktivitas manufaktur Amerika tumbuh pada laju paling lambat dalam hampir 2,5 tahun pada September, kemungkinan karena kenaikan suku bunga untuk menjinakkan inflasi mendinginkan permintaan barang.

"Kita harus melihat penutupan di atas USD1.700 untuk membuat bull (emas) bangkit kembali, dan bahkan itu, benar-benar tidak banyak mengubah postur teknikal, sentimen bearish masih dalam kontrol teknikal yang cukup kuat," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Sementara itu harga paladium melejit 2,9 persen menjadi USD2.219,83 per ounce, dan platinum melesat hampir 5 persen menjadi USD901,52 per ounce.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI