Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan memastikan e-commerce Blibli kembali melanjutkan rencana untuk melakukan penawaran saham publik perdana atau Initial Public Offering.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi menjelaskan sebelumnya Blibli sempat mendaftarkan untuk pelaksanaan IPO. Akan tetapi, rencana itu sempat tertunda karena melihat kondisi bisnis.
"Jadi, Blibli memang sudah masuk dalam pernyataan pendaftaran sudah cukup lama, dan mungkin karena melihat situasi kondisi sempat itu ditunda untuk IPO-nya," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).
Kendati demikian, kata Inarno, Blibli kembali mendaftarkan diri untuk melangsungkan IPO yang tertunda sebelumnya.
"Beberapa waktu lalu kelihatannya (Blibli) memasukkan lagi (pendafataran IPO)," ucap dia.
Meski begitu, Inarno tidak merinci berapa besaran nilai dan harga IPO yang ditawarkan Blibli. Sebab, nilai itu tergantung dari pelaksanaan book building.
"Jadi kita nggak bisa memasukkan berapa besarnya, berapa harganya itu tergantung dari book building. Itu sangat tergantung dari external factor," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Blibli dikabarkan berencana menghimpun US$ 500 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia.
Rencana IPO Blibli, menurut Deal Street Asia, memasuki tahap finalisasi dalam beberapa minggu ke depan. Jika semua sesuai jadwal, saham Blibli akan diperdagangkan di bursa paling cepat pada akhir Juli.
Baca Juga: 7 Kelebihan Jas Hujan Karet yang Wajib Diketahui Sebelum Membelinya