Suara.com - Pemerintah Indonesia mematangkan persiapan rangkaian puncak Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada November 2022.
Hari ini, Presiden Joko Widodo memimpin rapat persiapan KTT G20 di Istana Merdeka, Jakarta, baik dari segi substansi maupun teknis.
"Dalam substansi sudah disampaikan bahwa Indonesia ini salah satu yang hampir semua working group, engagement group-nya selesai," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga menambahkan masih ada hasil pertemuan jalur sherpa yang juga disampaikan kepada Presiden mengenai substansi ekonomi, kesehatan, dan keuangan.
Baca Juga: BMKG Siapkan Rencana Kontingensi Bila Terjadi Bencana di Bali Saat KTT G20
"Tadi disampaikan ke bapak Presiden dan pada prinsipnya persetujuan mengenai format dan bentuk laporan akhir yang masih akan dibahas di dalam empat putaran sous-sherpa di bidang kegiatan-kegiatan dari konten," kata Airlangga.
Dalam rapat juga dibahas mengenai kesiapan di Bali juga detail sesi pada saat KTT G20 nanti.
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berharap agar keseluruhan hasil pembahasan para pemimpin negara G20 bisa sederhana dan dirangkum dalam 34 paragraf.
"Ini sudah mulai dipersiapkan. Memang beberapa negara, terutama negara-negara maju, masih mendorong agar masalah yang terkait dengan Ukraina itu menjadi kesepakatan bersama, sementara kita ingin masuk dalam leaders declaration," kata dia.
Untuk memastikan kesiapan Bali sebagai tuan rumah, Jokowi akan meninjau langsung lokasi pelaksanaan pertemuan G20.
Baca Juga: Parliamentary Speakers' Summit Jakarta Gunakan Mobil Listrik KTT G20 Bali
Presiden juga ingin memastikan detail agenda pertemuan karena agenda KTT G20 berdekatan waktunya dengan pertemuan internasional lainnya yaitu KTT ASEAN dan APEC.
"Jadi dari segi teknis maupun format ini masih ada pembahasan-pembahasan yang harus didalami lagi. Namun, dari segi kesiapan, bapak presiden sendiri akan meninjau ke Bali untuk mengecek detail kesiapan agenda tersebut. Kita ketahui bahwa agenda dari G20 nanti adalah sangat berhimpitan dengan agenda ASEAN sebelumnya, agenda G20, dan agenda APEC, sehingga jadwal di bulan November nanti akan sangat padat," kata Airlangga.