MIND ID Wujudkan Hilirisasi Pengembangan Industry Aluminium dan Nikel di Indonesia

Senin, 03 Oktober 2022 | 12:44 WIB
MIND ID Wujudkan Hilirisasi Pengembangan Industry Aluminium dan Nikel di Indonesia
Dok: MIN ID
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hilirisasi kini menjadi kata kunci untuk menambah nilai jual dari suatu produk yang dihasilkan. Tak heran jika Presiden dan Pemerintah terus mendorong setiap industri penghasil bahan mentah di Indonesia mulai berkomitmen untuk memikirkan hilirisasi produk turunannya. Hilirisasi produk dipercaya mampu memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha di Indonesia.

Demikian juga dengan Mining Industry Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan bersama anggotanya PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indoensia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk juga berkomitmen untuk mewujudkan Program Hilirasasi Pemerintah ini.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan, MIND ID memiliki tiga mandat dari Pemerintah, yaitu: Mengelola cadangan dan sumber daya strategis, Hilirisasi dan Memiliki kepemimpinan pasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.

MIND ID sebagai Holding Industri Pertambangan tentu berkomitmen untuk terus mendorong nilai tambah dari setiap produk pertambangan yang dihasilkan. Kali ini, pada industri bisnis Aluminium dan Nikel. Aluminium dan Nikel menjadi komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik.

Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan, Indonesia memiliki sumber daya pertambangan yang melimpah, dan kami terus melakukan industrialisasi industri mineral dan batubara untuk meningkatkan nilai industri. Di sisi lain Indonesia juga produsen dan pengekspor nikel, bahan baku utama baterai EV.

"Padahal, kita adalah produsen nikel terbesar di dunia yang memasok 27 persen permintaan pasar global," tuturnya.

Kementerian BUMN selalu melakukan inovasi model bisnis di industri ini dan meningkatkan rantai nilai seluruh sumber daya kita di nusantara, lanjut Erick Thohir.

"Kami telah mendirikan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang berfokus pada pengembangan Ekosistem EV end-to-end mulai dari eksplorasi & pengolahan nikel sebagai komponen baterai listrik hingga produksi EV dan daur ulang baterai. Selain itu, kami ingin menarik mitra strategis untuk berkolaborasi dan menciptakan nilai lebih bagi industri ini.  Dengan investasi asing di industri ini, saya percaya bahwa kita dapat meningkatkan keberlanjutan industri dan menjadi lebih kompetitif di pasar global. MOU antara MIND ID dan ARRIVAL hanyalah salah satu cara kami mencoba berkolaborasi dengan mitra strategis untuk membuat nilai lebih," jelasnya.

Industri kendaraan listrik saat ini menjadi salah satu solusi untuk menurunkan emisi global yang kian meningkat. Sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi yang cukup tinggi. Kendaraan listrik faktanya menjadi salah satu alternatif transportasi yang ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi yang menghasilkan polusi udara.

Baca Juga: Fakta Kontrak Nikel Tesla Senilai Rp74 Triliun di Indonesia, Perusahaan Lain Siap-siap Bersaing

Komitmen ini secara serentak disepakati menjadi salah satu dari tiga tujuan agenda prioritas Presidensi G20 di Indonesia, yaitu Sistem Kesehatan Dunia; Transformasi Ekonomi Digital; Transisi Energi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI