Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Indonesia terus menunjukan peningkatan yang luar biasa pasca kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Dimana pada bulan September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen secara month to month. Itu artinya, laju inflasi secara tahunan sudah menembus 5,95 persen.
"Inflasi ini tertinggi sejak Desember 2014," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono saat konferensi pers virtualnya, Senin (3/10/2022).
Adapun, komoditas utama penyumbang inflasi adalah harga BBM, beras dan angkutan dalam kota.
Baca Juga: Duna Diguncang Resesi, Sri Mulyani Pastikan Daya Tahan Ekonomi Indonesia Sangat Kuat
Margo pun menjelaskan dari 90 kota IHK yang diamati, sebanyak 88 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,87 persen dan terendah di Marauke yang mengalami inflasi 0,07 persen.
"Kalau dilihat penyebab utamanya karena kenaikan harga bensin memberikan andil itu 0,81 persen. Kemudian beras memberikan andil 0,35 persen. Angkutan dalam kota berikan andil 0,18 persen dan angkutan antar kota 0,09 persen" kata Margo.
Sementara untuk kota yang mengalami deflasi adalah kota Manokwari yang sebesar 0,64 persen dan kota Timika yang mengalami deflasi sebesar 0,59 persen.