Suara.com - PT Jasa Angkasa Semesta (JAS Airport Services), perusahaan ground handling, meraih sertifikasi CEIV Lithium Battery dari The International Air Transport Association. JAS Airport Services merupakan perusahaan ground handling pertama yang mendapatkan.
Dengan sertifikasi ini, JAS Airport Services bisa melayani proses ekspor baterai litium dari Indonesia ke negara lain.
"Sertifikasi ini dapat memberikan keyakinan kepada para pelanggan JAS Airport Services bahwa pengiriman mereka yang mengandung baterai litium akan ditangani dengan standar keamanan tertinggi, mendukung visi Indonesia untuk menjadi produsen dan pengekspor baterai EV global," ujar Global Head of Cargo IATA Brendan Sullivan dalam keterangan di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Sementara, Presiden Direktur & CEO JAS Airport Services Adji Gunawan mengatakan, dengan sertifikasi baterai Lithium CEIV ini, perseroan siap berkontribusi pada rantai pasokan Indonesia untuk baterai lithium.
Baca Juga: Pembebasan Lahan Pembangunan Pabrik Baterai Litium di Kota Kendari Diminta Transparan
Selain itu, juga mendukung aspirasi nasional untuk menjadi produsen dan pengekspor baterai litium global.
"Sertifikasi CEIV adalah komitmen JAS Airport Services untuk secara konsisten memenuhi standar internasional ketika memberikan layanan kami kepada semua pelanggan kami," kata dia.
Sertifikasi ini juga sebagai pengakuan internasional yang akan membantu mempromosikan posisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) dalam menjadi hub kargo udara terkemuka yang beroperasi dengan standar global kompetensi dan manajemen kualitas untuk menangani baterai litium, yang akan memberikan jaminan dan keyakinan kepada para global shipper, freight forwarder dan maskapai penerbangan bahwa pengiriman baterai mereka ditangani dengan standar keamanan tertinggi di Indonesia.
"Pencapaian ini akan memberikan jaminan dan keyakinan kepada para pengirim barang, ekspedisi, dan maskapai penerbangan global bahwa JAS beroperasi dengan standar keselamatan tertinggi saat menangani pengiriman baterai litium mereka di Indonesia," tambah Adji.
Baca Juga: Di 2024 Indonesia Produksi Baterai Litium Kendaraan Listrik Paling Mutakhir