Rupiah Bangkit ke Level Rp15.262 Setelah Beberapa Hari Terpuruk

Kamis, 29 September 2022 | 16:56 WIB
Rupiah Bangkit ke Level Rp15.262 Setelah Beberapa Hari Terpuruk
Nilai tukar rupiah (Foto: antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (29/9/2022), setelah beberapa hari terakhir terpuruk ke zona pelemahan. Mata uang Garuda ditutup menguat bersama beberapa mata uang lain di kawasan Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 4 poin atau 0,03 persen sehingga parkir di posisi Rp15.262,50 per dolar AS.

Indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau menguat 1,02 poin atau 0,91 persen ke level 113,62.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS melanjutkan pergerakannya yang tampaknya tanpa henti lebih tinggi serta intervensi Bank of England ke pasar obligasi menghilang.

Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Pelemahan Rupiah Atas Dollar AS Sekarang Ini Bukan Sesuatu yang Sulit Diprediksi

"Bank of England mengumumkan pembelian obligasi darurat pada hari Rabu, mencoba untuk menopang pasar emas yang telah merosot, bersama dengan Pound, setelah pemerintah Inggris yang baru mengumumkan pemotongan pajak yang substansial, kemungkinan didanai oleh pinjaman yang besar," kata Ibrahim dalam analisisnya.

Selain itu, mata uang tunggal juga dibebani oleh eskalasi krisis energi zona euro baru-baru ini, dengan penjaga pantai Swedia mengumumkan telah menemukan kebocoran gas keempat pada pipa Nord Stream yang rusak. Uni Eropa menduga sabotase berada di balik kebocoran pipa yang membawa gas dari Rusia ke Eropa dan telah menjanjikan tanggapan "kuat" terhadap gangguan yang disengaja terhadap infrastruktur energinya.

"Selain itu, sejumlah pejabat Fed menegaskan kembali minggu ini bahwa bank sentral akan terus menaikkan suku bunga tajam tahun ini, karena berjuang untuk memerangi inflasi yang mencapai puncak 40 tahun," katanya.

Sementara itu, dari sisi internal inflasi Indonesia tahun ini bisa mencapai 6.27 persen. Angka ini jauh dari proyeksi Pemerintah yang menargetkan inflasi di bawah 5 persen. Selain itu diprediksi Bank Indonesia akan terus menaikkan suku bunga acuan sampai 5 persen di tahun ini.

Sementara itu, musim dingin di belahan dunia Barat diprediksi akan membuat inflasi di negara Barat naik. Di Indonesia sendiri, musim hujan dan libur Natal dan liburan tahun baru 2023 sendiri diperkirakan akan mendorong inflasi.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.200 per Dolar AS, Wamen BUMN: Cukup Bagus

Inflasi tinggi dan perlambatan ekonomi menjadi tantangan bagi negara-negara di seluruh dunia.

Ibrahim pun memprediksi untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis di rentang Rp15.240 - Rp15.300.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI