Suara.com - Untuk mendukung inklusi keuangan di Indonesia, IdScore (PEFINDO Biro Kredit), yang merupakan lembaga pengelola informasi perkreditan atau biro kredit meluncurkan IdBusiness Report (IdB). Produk ini merupakan laporan analisa komprehensif kredit korporasi berbasis pendalaman industri, bisnis, keuangan, dukungan kelompok usaha dan perkreditan.
"Ketika sebuah perusahaan membutuhkan dana untuk tambahan modal, maka perusahaan tersebut bisa minta layanan ini untuk bisa mengetahui kelayakan kredit yang bisa diajukan. PEFINDO Biro Kredit memberikan gambaran tentang dua hal, yaitu kemauan untuk membayar (willingness to pay) dan kemampuan untuk membayar (ability to pay)," ujar Direktur Komersial IdScore, Wahyu Trenggono, dalam peluncuran IdBusiness, di Jakarta, Kamis (29/2/2022).
IdBusiness Report membantu lembaga keuangan menilai karakter dan kemampuan bayar debitur. Selain analisa masa lama berupa riwayat kredit dan credit score, IdBusiness Report juga memberikan analisa mendalam mengenai kondisi makro ekonomi, industrinya, serta pertumbuhan bisnis dari perusahaan tersebut.
Sejak tahun lalu, IdScore telah meluncurkan MyIdScore, yang dapat diakses indivisu secara langsung, agar bisa mengetahui profil kredit dan risikonya. Dengan mengetahui profil kredit dan risikonya, maka individu dapat percaya diri mengajukan kredit ke lembaga keuangan.
Baca Juga: Pefindo Sematkan Peringkat idAAA untuk Bank KB Bukopin
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama IdScore, Yohanes Abimanyu mengatakan, pertumbuhan permintaan data kredit individu kepada IdScore terus meningkat setiap bulannya.
"Permintaan jumlah kredit meningkat sejak pandemi reda. Menurut catatan kami, total plafond kredit pada Juli 2022 adalah Rp15.199,14 triliun, dengan rata-rata nilai plafond mencapai Rp52,57 juta per kontrak. Ini mengalami kenaikan sebesar 4,26% dibandingkan bulan sebelumnya," katanya.
Hingga akhir tahun ini, Abimanyu menyebut, pengajuan kredit akan meningkat. Hal ini akan didominasi pengajuan kredit individu, bukan korporasi.
"Pengajuan kredit individu akan meningkat, sementara dari korporasi akan tetap stagnan," katanya.
Terkait kemungkinan resesi yang disebutkan Menkeu, Sri Mulyani, beberapa waktu lalu, Abimanyu mengatakan, pihaknya tetap optimistis pada peningkatan pengajuan kredit. Kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) relatif tidak akan banyak mempengaruhi, karena hal ini bukan satu-satunya indikator perbaikan faktor ekonomi.
Baca Juga: Pefindo Meningkatkan Peringkat idAA dengan Outlook Stabil untuk Bank BJB
Pada Agustus lalu, IdScore telah memiliki susunan direksi terbaru berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa, tepatnya 16 Agustus 2022 hingga penutupan RUPS Tahunan 2026.
Susunan direksi baru tersebut adalah Hasan Fawzi (Komisaris Utama), Hendi Sulistyowati (Komisaris), Yohanes Arts Abimanyu (Direktur Utama), Wahyu Trenggono (Direktur Komersial), dan Anis Radianis (Direktur Teknologi Informasi).