Mencari Aset yang Aman Saat Resesi Ekonomi Menghantam

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 29 September 2022 | 15:18 WIB
Mencari Aset yang Aman Saat Resesi Ekonomi Menghantam
Emas antam [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani membuat pernyataan bahwa masyarakat Indonesia perlu bersiap-siap atas kemungkinan resesi global yang akan terjadi pada 2023. Masyarakat yang masih tetap ingin berinvestasi pun dituntut mempersiapkan aset yang aman saat resesi, atau saat gejolak ekonomi tengah terjadi. 

Sinyal resesi telah terjadi setelah bank-bank sentral di banyak negara menaikkan suku bunga acuan, termasuk di Indonesia.

"Bank Dunia sudah menyampaikan kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di 2023. Inilah yang sekarang sedang terjadi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Senin (27/9/2022).

Dalam kondisi seperti ini, investasi yang paling aman adalah dengan aset yang bersifat safe heaven. Berikut beberapa contohnya. 

Baca Juga: Begini Cara Bobby Nasution Dorong Investasi di Kota Medan

1. Emas 

Salah satu instrumen investasi yang banyak dilirik adalah emas. Emas juga dianggap aset yang aman karena harganya cenderung stabil. Aset dalam emas juga minim risiko untuk jatuh terlalu jauh. Orang-orang biasanya membeli emas murni atau perhiasan emas yang disimpan sebagai aset. Di samping itu, ada juga bentuk tabungan emas seperti yang ditawarkan oleh Pegadaian. 

2. Reksadana 

Reksadana merupakan instrumen investasi aman yang cocok dimanfaatkan oleh para pemula. Merujuk pada UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995  reksadana adalah jenis investasi yang cara kerjanya mengumpulkan uang dari investor yang kemudian dikelola oleh manajer investasi atau MI.

MI yang sudah mengumpulkan uang dari investor akan membaginya ke dalam penempatan investasi yang ada di pasar modal maupun pasar uang. Return atau keuntungan yang didapatkan oleh MI kemudian dikembalikan lagi kepada investor. 

Baca Juga: KSP Indosurya Rugikan Masyarkat Rp 106 Triliun, Jampidum: Kerugian Terbesar Sepanjang Sejarah

Pembagian pos reksadana ke dalam pasar modal atau pasar uang ditentukan oleh MI. Namun, sebelumnya MI melakukan screening terlebih dahulu tentang profil risiko investor. Investor akan diberi sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk menakar risiko investasi. Memilih manajer investasi juga bisa dilakukan lewat aplikasi telepon pintar.

3. Surat Berharga Negara (SBN) 

Surat Berharga Negara (SBN) merupakan surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara. Jaminan pembayaran utang oleh negara inilah yang membuat SBN menjadi instrumen investasi yang aman, bahkan di masa krisis sekalipun. SBN bisa dikelompokkan dalam beberapa jenis. Antara lain Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Negara Ritel (STR), dan Sukuk Tabungan (ST). Jenis-jenis tersebut memiliki skema investasi dan besar keuntungan yang berbeda. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI