Duna Diguncang Resesi, Sri Mulyani Pastikan Daya Tahan Ekonomi Indonesia Sangat Kuat

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 29 September 2022 | 14:43 WIB
Duna Diguncang Resesi, Sri Mulyani Pastikan Daya Tahan Ekonomi Indonesia Sangat Kuat
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menkeu Sri Mulyani menganggap, momentum pemulihan Indonesia yang masih sangat kuat akan memberi daya tahan terhadap ekonomi secara lebih baik, sehingga mampu tercipta lapangan kerja baru dan menurunkan angka kemiskinan.

“Saat kita momentum pemulihannya masih kuat ini memberikan daya tahan yang cukup baik, tidak hanya sekadar pertumbuhan ekonomi levelnya, tapi juga menciptakan lapangan kerja baru,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara UOB Indonesia Economic Outlook, Kamis (29/9/2022).

Sri Mulyani menuturkan, kuatnya momentum pemulihan Indonesia terlihat dari ekonomi yang konstan tumbuh di atas 5 persen sepanjang semester I 2022, bahkan diprediksi bertahan di kuartal III.

Presiden Joko Widodo, kata Sri Mulyani, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 akan berada di level antara 5,4 persen sampai 6 persen. 

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut Ada 'Luka Memar' Setelah Pandemi Covid-19 yang Harus Disehatkan

Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa di tengah pandemi yang belum berakhir dan bahkan banyak negara di dunia juga belum sepenuhnya pulih.

PDB Indonesia saat ini sedikit dari negara di dunia yang pada semester II 2021 telah mampu melewati prapandemi level yaitu 1,9 persen dan tahun ini akan lebih tinggi yakni di atas 7 persen.

“Hanya tiga negara yang lebih tinggi dari kita dan kalau kita lihat dari seluruh negara G20 atau ASEAN 6, kita termasuk yang memiliki performance pemulihan relatif cepat dan kuat,” ujar Sri Mulyani.

Arah pemulihan ekonomi Indonesia, menurut Menkeu sudah sangat baik dan harus dipertahankan melalui kerja sama kebijakan fiskal dan moneter untuk menangani berbagai masalah yang merupakan scarring effect dari pandemi.

Masalah tersebut diantaranya mengenai stabilisasi dan pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan normalisasi hingga terkait pelaku mikro seiring Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masuk sampai ke level rumah tangga.

Baca Juga: Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Akan Kena Cukai Dalam Waktu Dekat

“APBN menjadi shock absorber, shock-nya sebetulnya sangat dalam tapi masyarakat, Anda semua masih bisa duduk di sini, menikmati listrik, menikmati AC, keluar masih makan, jalan di luar masih macet,” jelas Sri Mulyani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI