Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir mencatat pendapatan BUMN secara konsolidasi pada 2021 sebesar Rp2.290,5 triliun. Angka ini meningkat 18,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Erick menyebut capaian pendapatan ini hampir setara dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara pada tahun 2021 sebesar Rp2.500 triliun.
"Angka ini angka yang sangat signifikan, kalau kita bandingkan dengan APBN negara kita, yang kurang lebih angkanya mungkin Rp 2.500 triliun, jadi proporsionalnya hampir mirip," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Erick memaparkan kenaikan kinerja keuangan perusahaan pelat merah tersebut disumbang dari pertumbuhan harga komoditas secara global.
Baca Juga: Wamen BUMN Optimis Ekonomi Kuartal III 2022 Bakal Tumbuh Kuat Sampai 6 Persen
"Memang kalau kita lihat dari data-data laporan keuangan yang bisa kita share hari ini secara highlight, ini revenue kita, ini kembali ngomong buku 2021, kita belum bicara buku 2022, untuk buku 2021 ini peningkatan revenue itu 18,8% menjadi Rp2.290,5 triliun," kata dia.
Sedangkan, untuk margin EBITDA meningkat menjadi 20,4 persen. Pertumbuhan ini disebabkan adanya perbaikan dan efisien pada beban operasional tidak langsung.
Sementara, Mantan bos klub Inter Milan mencatat restrukturisasi utang dan penurunan tingkat bunga pinjaman pada tahun lalu mengakibatkan penurunan beban utang konsolidasi dari yang semula Rp91,5 triliun pada 2020 menjadi Rp73,5 triliun di 2021.