Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (28/9/2022), rupiah terpantau semakin mendekati Rp15.200/dolar AS.
Meski terus bergerak melemah, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah masih cukup bagus dibandingkan dengan sejumlah mata uang asing lainnya.
"Kinerja rupiah saat ini merupakan salah satu mata uang yang kinerjanya cukup baik di dunia. Jadi rupiah itu hanya terdepresiasi hanya kepada dolar, sementara dengan currency lain terapresiasi," kata Kartika dalam acara Indonesia Re International Conference 2022 di Ritz Charlton, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Bahkan kata mantan Direktur Utama PT Bank Mandiri ini nilai tukar rupiah hanya mengalami pelemahan yang cukup terbatas pasca The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Tembus Rp15.000, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini
"Bahkan menuru saya ini merupakan salah satu prestasi, disaat The Fed di Amerika meningkatkan suku bunganya Indonesia hanya mengalami depresiasi yang terbatas," katanya.
Rupiah pagi ini melemah 54 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp15.178 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.124 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan, nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan terhadap dolar AS hari ini masih karena sentimen The Fed.
"Pasar masih berekspektasi The Fed masih akan agresif menaikkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun. Yield obligasi AS tenor 10 tahun pun terus naik, mencetak level tinggi sejak 12 tahun lalu di kisaran 3,9 persen," ujar Ariston.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Menguat Tipis, Tekanan Nilai Tukar Dolar Mulai Terasa