Survei Visa: Masyarakat Indonesia Semakin ke Arah Digital untuk Mengelola Keuangan

Iman Firmansyah Suara.Com
Rabu, 28 September 2022 | 10:15 WIB
Survei Visa: Masyarakat Indonesia Semakin ke Arah Digital untuk Mengelola Keuangan
Ilustrasi pembayaran digital. (Dok: Visa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Visa, pemimpin pembayaran digital di dunia, hari ini mengungkapkan bahwa pembayaran digital semakin diterima oleh masyarakat Indonesia demi semakin baik mengelola kemampuan daya beli dan mengatur finansial mereka.

Berdasarkan survei Visa yang dilakukan oleh YouGov , hampir 70 persen responden mengklaim bahwa penggunaan pembayaran digital mereka meningkat pesat di tengah pandemi COVID-19, termasuk semakin populernya kartu kredit dan skema Buy Now, Pay Later (BNPL) (26%).

Data Bank Indonesia juga menunjukkan jumlah transaksi kartu kredit di Tanah Air tumbuh 34,35% year-on-year pada Juni 2022, dengan volume transaksi hampir 28 juta transaksi di bulan yang sama . Hal ini juga tercermin dalam survei Visa oleh YouGov, yang menemukan bahwa penggunaan kartu kredit telah meningkat sebesar 25% selama pandemi.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan, temuan ini memperkuat tren yang  dilihat dipercepat oleh pandemi, di mana semakin banyak orang Indonesia yang menggunakan eCommerce dan metode pembayaran digital dengan alasan kenyamanan dan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengalaman berbelanja mereka. "Kami melihat peningkatan minat dan adopsi pembayaran digital sebagai peluang besar untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Keuangan bagi Pelajar

Studi tersebut juga mengungkap ketahanan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat pandemi, di mana masyarakat menemukan sejumlah cara untuk mempertahankan kondisi keuangan mereka.

Lebih dari separuh responden berfokus pada pertumbuhan tabungan atau investasi mereka, khususnya di kalangan Milenial (59%) dan Gen Z (57%) . Emas masih dianggap sebagai tempat yang aman untuk investasi jangka panjang (57%), diikuti oleh saham (38%), reksa dana (34%), dan aset kripto atau NFT (30%). Milenial (39%) khususnya, memiliki rencana untuk berinvestasi di properti tahun ini.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi telah mempercepat gaya hidup digital-first di kalangan masyarakat Indonesia, terlihat dari preferensi untuk aktivitas sehari-hari yang bebas repot, fleksibel, tanpa kontak atau contactless, dan terhubung dalam jaringan. Visa berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan pembayaran digital di Indonesia. Kami berusaha untuk terus menghubungkan semua orang untuk membantu membangun ekonomi yang terbuka dan inklusif, serta memungkinkan bisnis dan individu untuk berkembang,” tutup Riko.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI