Wujudkan Ketahanan Pangan, PMI Persiapkan Tanam Jagung di Lahan 250 Hektar

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 28 September 2022 | 07:48 WIB
Wujudkan Ketahanan Pangan, PMI Persiapkan Tanam Jagung di Lahan 250 Hektar
Anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) bersama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) mempersiapkan penanaman jagung.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspiratif (PMI) bersama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) mempersiapkan penanaman jagung di Distrik Bomberay, Kab. Fakfak Provinsi Papua Barat. Jagung akan ditanam di lahan seluas 250 hektar.

Koordinator PMI Kab. Fakfak Abdul Wahab menuturkan, lahan jagung telah disediakan oleh Pemkab Fakfak. Hal itu disepakati setelah Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Gde Made Kartikajaya dan PMI, melakukan pertemuan dengan Bupati Fakfak, Untung Tamsil dan Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom.

Program penanaman jagung ini diinisiasi dan digagas oleh Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan, SH, MSi dan Presiden Ir. H. Joko Widodo, serta disambut antusias oleh pemuda dan masyarakat Papua dan Pabar.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan orang tua kami dari BIN, Kepala BIN Pak Budi Gunawan, Deputi IV BIN Pak Gde Made Kartikajaya, yang sampai hari ini berjuang siang malam mendukung kami dari nol sampai jadi," kata Awi sapaan Abdul di Distrik/Kab. Fakfak, Papua Barat.

Baca Juga: PT.Jaminan Kredit Indonesia Dukung Ketahanan Pangan, Siap Salurkan Kredit ke UMKM Sektor Pertanian

Nantinya, kata Awi, pengelolaan jagung akan melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat dan investor, yaitu PT. Nuansa Lestarsi Sejahtera (NLS). PT NLS merupakan mitra PMI Papua Barat dalam menyukseskan program pertanian di Distrik Kebar Timur, Kab. Tambrauw Prov. Papua Barat.

Awi mengungkapkan, penanaman jagung ini sebagai salah satu bukti dari totalitas BIN dan PMI dalam upaya mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua dan Papua Barat. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020, tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

Bupati Fakfak Untung Tamsil mengatakan, saat ini pihaknya akan mendukung PMI dan BIN dalam menanam jagung di wilayahnya. Kedepan, bakal ada pengembangan potensi di sektor perikanan, pertanian, peternakan dan sektor lainnya.

Tamsil pun berterima kasih kepada Gde Made Kartikajaya yang mau terjun langsung ke Fakfak sebagai upaya untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Fakfak.

"Lahan seluas 250 hektar kami siapkan untuk penanaman jagung yang di kelola PMI dan BIN," tutur Tamsil.

Baca Juga: Jamkrindo Dukung Ketahanan Pangan Nasional dengan Perkuat Saluran Kredit ke UMKM Sektor Pertanian

Peresmian Sekretariat PMI

PMI Fakfak kini memiliki sekretariat. Sekretariat berlokasi di Gedung Politeknik Negeri Fakfak. Sekretariat ini merupakan sekretariat bersama antara PMI dan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Krakminah di Politeknik Negeri Fakfak.

Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Gde Made Kartikajaya secara langsung meresmikan sekretariat tersebut. Ia juga sempat melihat produk UMKM binaan PMI. Dalam kedatangannya, Gde Made Kartikajaya yang juga Pendamping Utama PMI disambut meriah oleh masyarakat. Ada juga penampilan tarian khas dari daerah Fakfak.

Selain itu, PMI dan IBT Krakminah juga melakukan perjanjian kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) di sejumlah sektor, terutama sektor ekonomi.

Direktur Politeknik Negeri Fakfak, M. Subhan mengaku senang dengan adanya kerjasama ini. Subhan juga menyampaikan kepada Gde Made Kartikajaya perlunya lab uji Aflatoxin untuk mengembangkan produk Pala.

Sehingga, kampus yang mengedepankan riset ini dapat mengembangkan Pala agar bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Menurut Subhan, Gde Made Kartikajaya akan membantu Politeknik Negeri Fakfak agar memiliki lab tersebut.

"Kami berharap bantuan berupa lab uji Aflatoxin bisa terwujud, agar ini menjadi satu gebrakan baik bagi Kab. Fakfak maupun Politeknik itu sendiri. Apabila lab ada, Pala di Fakfak ini bisa di ekspor langsung tanpa perantara melalui Surabaya," ungkap Subhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI