Suara.com - Banyak orang beranggapan sampah harus dibuang karena sudah tak berguna. Namun, saat ini, anggapan tersebut sudah tak relevan lagi. Sampah saat ini justru bisa menghasilkan uang. Kok, bisa?
Iya, seiring dengan permasalahan sampah yang kian mengkhawatirkan di dunia, kini banyak pihak yang mencari cara untuk mendaur ulang atau memberdayakan kembali sampah-sampah yang ada. Tujuannya, menyelamatkan lingkungan dan mengurangi beban bumi dari sampah.
Dan asyiknya, seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini sudah banyak aplikasi berguna yang akan menukar sampah-sampahmu dengan uang. Tertarik? Apa saja aplikasi-aplikasi tersebut? Ini dia:
1. Duitin
Baca Juga: PeduliLindungi Kini Hilang dari Grab dan Gojek
Aplikasi Duitin adalah aplikasi untuk memilah, mengumpulkan, dan mengelola sampah yang bisa didaur ulang. Nantinya, sampah-sampah yang masih bisa didaur ulang ini akan diambil oleh Duitin Picker yang menyambangi rumahmu. Dan kamu akan mendapatkan reward atas pengumpulan sampah yang telah kamu lakukan. Saat ini, Duitin baru beroperasi di Jakarta, Tangsel, Blitas, Cirebon, Bogor, dan Semarang.
2. eRecycle
Aplikasi eReycle bisa mengidentifikasi berbagai macam jenis plastik dengan memindai bar code yang ada di kemasan sampah tersebut. Nantinya, sampah plastik yang sudah kamu kumpulkan, akan dijemput dan ditimbang secara akurat, dan dihargai mulai dari Rp4.000 per kilogram. Tapi sayangnya, layanan aplikasi eRecylce ini baru tersedia di wilayah Jabodetabek saja.
3. Rapel
Tahukah kamu, beberapa sampah anorganik yang ada di sekitarmu ternyata masih memiliki nilai jual, lho. Melalui aplikasi Rapel ini, kamu akan terbantu untuk menjual sampah anorganik yang telah kamu pilah sebelumnya. Sampah anorganik ini bisa langsung ditukar dengan uang dan juga mendapatkan poin yang nantinya bisa ditukarkan dengan hadiah yang menarik. Tapi, aplikasi Rapel baru tersedia di wilayah Yogyakarta dan beberapa kota di Jawa Tengah saja, ya.
4. Octopus
Hamish Daud, Co-Founder dari aplikasi Octopus, mengajak masyarakat terutama kaum muda untuk mengumpulkan sampah. Aplikasi Octopus ini memiliki tiga mobile apps untuk pengguna, pelestari (kolektor sampah), dan mitra check point (usaha jual beli kemasan bekas) yang saling bersinergi.
Nantinya pengguna akan mengumpulkan sampah yang kemudian disalurkan ke pelestari (pemulung). Pengguna kemudian akan mendapatkan uang dari hasil sampah yang diberikan kepada pelestari. Dan barang yang telah didapatkan oleh pelestari akan dijual lagi kepada mitra check point selaku bank sampah.
Untuk menarik minat anak muda dalam mengelola sampah, Octopus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kopi Kenangan, Kopi Soe, UMKM, dan sejumlah tempat populer dengan memberikan voucher potongan harga atas sampah yang telah dikumpulkan. Saat ini, aplikasi Octopus baru tersedia di wilayah Makassar, Bali, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kota Cimahi.
5. Dibuang
Dibuang merupakan singkatan Dibuat Jadi Uang. Sampah-sampah yang diterima di Dibuang adalah sampah-sampah non-organik seperti botol plastik, kertas, kardus, dan masih banyak lagi. Kamu bisa pilih ingin dijemput atau datang langsung ke titik drop off terdekat. Setelahnya, sampah bisa ditukarkan langsung dengan uang yang bisa dicairkan. Tapi ingat, ya, cakupannya aplikasi ini baru sebatas wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya.