Harga Emas Anjlok Menuju Level Terendah Sejak April 2020

Senin, 26 September 2022 | 08:16 WIB
Harga Emas Anjlok Menuju Level Terendah Sejak April 2020
Ilustrasi emas [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas dunia melorot lebih dari 1,5 persen ke level terendah sejak April 2020 pada trading akhir pekan ini.

Posisi harga tertekan oleh reli panjang dolar AS dan imbal hasil Treasury karena Federal Reserve mengadopsi sikap yang lebih agresif untuk mengendalikan lonjakan inflasi.

Mengutip CNBC, Senin (26/9/2022) harga emas di pasar spot turun 1,6 persen ke harga USD1.643,51 per ounce setelah turun sebanyak 1,8 persen menjadi USD1.640.20 di awal sesi. Emas berjangka AS turun 1,8 persen menjadi USD1.651.

"Kami melihat kekuatan dolar AS tanpa henti di sini dan itu akan membuat emas rentan dalam jangka pendek," kata Edward Moya, analis senior OANDA.

Baca Juga: Rincian Harga Emas Pegadaian Jelang Akhir Pekan

Menurut dia ekonomi jelas menuju resesi. Risiko hard landing meningkat dan ini terus mendorong arus masuk ke dolar, yang merupakan berita buruk bagi emas.

Sementara itu dolar menyentuh level tertinggi 20 tahun, meredam permintaan untuk emas batangan yang dihargakan dengan greenback. Smentara imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun acuan melonjak ke level tertinggi sejak April 2010.

"Ini akan terlihat harga (emas) diperdagangkan secara sideways selama sisa tahun ini," kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.

Inflasi yang melonjak telah mendorong beberapa bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter. The Fed AS menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin pada hari Rabu.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil seiring meningkatnya dolar, di mana emas dihargai.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Pudar Lagi, Tertekan Kenaikan Suku Bunga The Fed

"Emas dan logam semi-investasi lainnya seperti perak dan platinum kemungkinan akan terus berada di bawah tekanan sampai pasar mencapai puncak hawkish," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya juga turun tajam dan berada di laju penurunan mingguan. Spot silver turun 4 persen menjadi USD18,86 per ounce, paladium turun 4,8 persen menjadi USD2.066,01 dan platinum turun 4,8 persen menjadi USD856,81.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI