Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau proyek pembangunan jalur kereta api layang Medan-Binjai Tahap II, Sabtu (24/9/2022).
Melalui pembangunan infrastruktur transportasi publik yang dilakukan di kota Medan, Budi mengajak masyarakat untuk berpindah dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan massal.
“Pembangunan angkutan massal dibutuhkan di kota Medan yang sudah mulai macet,” ujar Budi dalam keterangan pers, Minggu (26/9/2022).
Budi mengatakan pembangunan jalur kereta yang sudah tersambung dari Kualanamu ke Medan, akan dilanjutkan dari Medan sampai ke Binjai sepanjang 21,7 Km’sp yang saat ini hanya memiliki jalur (single track).
Baca Juga: Bareng Ganjar Pranowo, Warga Medan Antusias Ikut Friendship Run Borobudur Marathon 2022
Budi ingin memastikan pembangunan yang dilakukan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kita bangun tidak boleh asal-asalan. Harus delivered atau sampai manfaatnya kepada masyarakat,” tutur Budi.
Untuk mengoptimalkan angkutan massal kereta api terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan.
Pertama yaitu, headway atau waktu tunggu kedatangan antarkereta harus pendek/singkat, antara 15 s.d 30 menit. Kedua, terdapat sejumlah titik-titik stasiun yang dilewati. Dan ketiga, integrasi antarmodanya harus baik.
“Dengan begitu, diharapkan angkutan massal di kota Medan akan lebih baik dan optimal,” ucapnya.
Pembangunan proyek infrastruktur jalur KA layang Medan–Binjai ini menjadi salah satu program prioritas Kemenhub Tahun 2022 untuk mendukung kawasan perkotaan. Pada proyek tahap II sepanjang 6,8 Km’sp ini, akan dibangun sepanjang 3,3 km’sp layang/elevated track, dan 3,5 km’sp at grade double track (jalur ganda). Selain itu, akan dibangun pula dua stasiun yaitu Stasiun Helvetia dan Stasiun Sunggal.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Diskusi Bareng Mahasiswa Medan soal Energi Baru Terbarukan
Proyek ini telah dimulai sejak Mei 2022 dan terhitung hingga 22 September 2022, realisasi pembangunan telah mencapai 19,74%.