Harga Daging Tak Stabil Akibat Kelebihan Stok, Pemerintah Serap Ayam Langsung dari Peternak

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 25 September 2022 | 06:55 WIB
Harga Daging Tak Stabil Akibat Kelebihan Stok, Pemerintah Serap Ayam Langsung dari Peternak
ILUSTRASI-Peternak ayam petelur di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. [FOTO: Riswan Efendi/TIMES Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) beli ayam hidup dari peternak mandiri, mikro dan kecil layaknya dengan pengusaha unggas, koperasi dan asosiasi guna menjaga stabilitas harga di tingkat peternak.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjelaskan, fasilitasi NFA dalam minggu ini telah berhasil menyerap ayam hidup dari peternak mandiri mikro dan kecil oleh PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) dan PT Malindo Feedmill Tbk dengan total sebanyak 5.200 ekor.

Ia menambahkan, pembelian ayam hidup ini sangat penting untuk menjaga stabilitas harga ayam hidup di tingkat peternak yang belakangan mengalami fluktuasi akibat kelebihan stok.

“Kami mengapresiasi pembelian ayam hidup dari peternak mandiri kecil yang telah dilakukan CPI dan Malindo. Langkah ini penting untuk mengembalikan stabilitas harga guna menyelamatkan para peternak ayam kita,” kata Arief.

Baca Juga: Kandang Ternak Terbakar, 9 Ekor Sapi Milik Guru SLB di Agam Mati

Berdasarkan data yang diterima, CPI telah melakukan penyerapan 3.920 ekor ayam hidup dengan bobot total sekitar 6.008 kg di peternakan yang berlokasi di Bogor.

Sedangkan Malindo Feedmill menyerap 1.280 ekor ayam hidup atau dengan bobot total sekitar 2.688 kg di peternakan yang berlokasi di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Arief menjelaskan, apabila melihat harga ayam hidup dalam satu hingga dua minggu terakhir trennya sudah mulai naik.

“Berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA pada 11 September lalu harga terendah berada di Rp 17.000/kg, per 23 September ini ada kenaikan menjadi Rp 17.250/kg. Artinya ada kenaikan dan ini bagus untuk keberlangsungan usaha para peternak,” ujar dia, dikutip dari Antara.

Proses penyerapan ayam hidup peternak mandiri mikro dan kecil ini, kata Arief, akan terus berlangsung sampai harga ayam hidup di tingkat peternak sesuai harga acuan pembelian (HAP).

Baca Juga: Mengeluh ke Jokowi, Peternak di Pulau Moa Ngaku Jumlah Kerbau Berkurang Karena Kurang Air

Aksi penyerapan ayam hidup ini merupakan bentuk tindak lanjut dari penadatanganan Nota Kesepahaman Penyerapan Live Bird antara NFA bersama 10 perusahaan yang terdiri dari BUMN dan swasta, antara lain PT Berdikari sebagai member Holding BUMN Pangan, CPI, Japfa, Super Unggas Jaya, Malindo Feedmil, New Hope Indonesia, Intertama Trikecana, Cibadak Indah Sari Farm, Wonokoyo Jaya Corp, dan Sreeya Sewu.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut juga turut melibatkan perwakilan Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian, dan Satuan Tugas Pangan Polri.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA per 23 September 2022, harga rata-rata nasional ayam hidup tingkat produsen Rp21.340/kg, dengan harga tertinggi Rp29.000/kg di provinsi Kalimantan Selatan dan terendah Rp17.250/kg di provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan harga rata-rata nasional daging ayam ras di tingkat konsumen terbilang stabil di angka Rp35.208/kg.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI