Suara.com - Selama ini, lulusan sarjana pendidikan identik menjadi guru, entah guru SD, SMP, atau SMA. Padahal, ada banyak alternatif karier yang bisa kamu pilih selain menjadi guru.
Mengutip Campuspedia, ini 7 pilihan karier buat lulusan sarjana pendidikan yang bisa jadi pertimbangan.
1. Dosen
Tak jauh berbeda dengan guru yang tugasnya mengajar siswa, dosen juga punya tugas mengajar mahasiswa. Meski untuk menjadi dosen tetap kamu harus memiliki gelar magister atau S2, tapi kamu tetap bisa mengajar sebagai asisten dosen dengan gelar S1.
Salah satu keuntungan menjadi dosen adalah masa karier yang cukup lama, yaitu hingga usia 65 tahun.
2. Konselor Pendidikan
Tugas seorang konselor pendidikan adalah membantu para siswa dalam menemukan minat dan bakat, sehingga mereka nantinya lebih mudah dalam menentukan jenjang pendidikan, seperti memilih jurusan kuliah atau peminatan (IPA/IPS/Bahasa) di SMA.
Peluang kerja di bidang ini terbilang cukup menjanjikan, karena masih belum banyak orang yang melirik profesi ini.
3. Penulis
Baca Juga: Aris Yohanes, Tunanetra total Pertama di Indonesia yang Bergelar Sarjana Teknik Informatika
Pilihan karir sebagai penulis bisa jadi pertimbangan buat lulusan sarjana pendidikan. Bukan hanya sebagai penulis buku pelajaran saja, tapi juga buku lainnya termasuk buku cerita yang mengedukasi. Atau bahkan, kamu bisa menjadi kreator konten khusus pendidikan kalau aktif di media sosial.
4. Instruktur Pelatihan Kejuruan
Instruktur pelatihan kejuruan bertugas dalam memberikan pelatihan dan pembelajaran di bidang tertentu, misalnya di sekolah kejuruan yang membutuhakn keahlian khusus seperti mesin, listrik, tata boga, otomotif, dan lainnya. Namun, untuk menjadi seorang instruktur, kamu harus memiliki ijazah khusus terlebih dahulu untuk mendapatkan lisensi.
5. Wartawan
Iya, profesi wartawan ternyata juga terbuka untuk lulusan sarjana pendidikan. Sebab, pada dasarnya kemampuan terpenting seorang wartawan adalah cara komunikasinya yang baik. Dan sebagai lulusan sarjana pendidikan, kamu tentunya memiliki kemampuan tersebut sebab telah terbiasa berkomunikasi ketika menyampaikan materi pembelajaran saat magang atau praktik mengajar.