Suara.com - Kementerian Pertanian mengatakan, produksi jagung nasional aman hingga akhir tahun 2022 dengan perkiraan mencapai 1,1 juta ton untuk jagung kadar air 27 persen dan 872 ribu ton untuk kadar air 14 persen.
"Produksi kita ini dari Januari sampai November relatif aman," kata Direktur Serelia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Moh Ismail Wahab dalam webinar Pataka tentang Pro Kontra Ekspor Jagung yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (23/9/2022).
Sementara, kata dia, kebutuhan jagung untuk pakan ternak dalam negeri mencapai 800 ribu ton per bulan, sementara produksi masih di atas 1 juta ton per bulannya.
Merujuk pada data Kementan, rata-rata produksi jagung sejak 2019 hingga 2021 meningkat 1,01 persen. Ismail mengatakan, stabilitas produksi jagung disebabkan para petani sangat senang menanam jagung karena harga jual yang stabil dan tinggi sehingga menguntungkan.
Baca Juga: Wow! Inilah Tiga Manfaat Jagung Ungu Bagi Kesehatan Tubuh
Komoditas jagung menjadi favorit petani, kata Ismail, lantaran pemerintah juga kerap memberikan bantuan berupa benih hingga sarana prasarana produksi.
Menurut Ismail, Indonesia sudah tidak impor jagung pakan sejak 2017. Impor jagung pakan terakhir dilakukan pada 2016 sebanyak 884 ribu ton.
Ekspor jagung pakan juga sudah dilakukan sejak 2017 dengan volume yang naik turun, yakni 1.878 ton pada 2017, 272 ribu ton pada 2018, 1.701 ton pada 2019, 64 ribu ton pada 2020, dan 2.538 ton pada 2021.
Namun demikian, Indonesia masih melakukan impor jagung pangan untuk produk makanan dan minuman sebanyak 800 ribu ton dalam setahun.
Ismail mengatakan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan untuk swasembada jagung pada periode 2022 hingga 2024 dan menjadi negara pengekspor.
Baca Juga: Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD, Cerita Sukses Putri Penjual Jagung Bakar
"Tahun 2023, tahun depan sudah disampaikan di depan DPR oleh Pak Menteri pada rapat kerja kemarin bahwa tahun depan kita targetkan swasembada jagung," katanya, dikutip dari Antara.
Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Ali Usman mengatakan hingga saat ini belum ada data yang pasti terkait stok jagung nasional. Data dari USDA mengatakan produksi jagung Indonesia hanya 11 juta ton.
Ia juga menegaskan, pemerintah akan melakukan Survei Cadangan Jagung Nasional pada tahun 2023 untuk memastikan stok jagung yang ada. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk dasar pengambilan kebijakan terkait jagung nasional.