Suara.com - Harga minyak dunia menguat hampir 1 persen pada perdagangan Kamis, karena kekhawatiran akan pasokan minyak Rusia.
Mengutip CNBC, Jumat (23/9/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 63 sen, atau 0,7 persen menjadi USD90,46 per barel, setelah melambung lebih dari USD2 di awal sesi.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 55 sen, atau 0,7 persen menjadi USD83,49 per barel, setelah meroket lebih dari USD3 di awal sesi.
Rusia mengumumkan wajib militer terbesarnya sejak Perang Dunia Kedua, meningkatkan kekhawatiran eskalasi perang di Ukraina lebih lanjut dapat memukul pasokan.
Baca Juga: The Fed Kerek Suku Bunga 75 Basis Poin, Harga Minyak Dunia Makin Murah
"Retorika permusuhan (Presiden Rusia Vladimir) Putin adalah apa yang menopang pasar ini," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.
Para analis mengatakan kendala pasokan dari Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) menambah dukungan lebih lanjut.
"Ekspor minyak mentah OPEC mendatar dari kenaikan kuat pada awal bulan ini," kata Giovanni Staunovo, analis UBS.
Sementara itu diplomat Uni Eropa mempertimbangkan pembatasan harga minyak, pembatasan yang lebih ketat pada ekspor teknologi tinggi ke Rusia dan lebih banyak sanksi terhadap individu.
The European Securities and Markets Authority (ESMA) juga mempertimbangkan penghentian sementara derivatif energi karena harga melesat menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Lagi, Makin Murah ke Level USD 83/Barel