“Keuntungannya tentu proses procurement jauh lebih cepat. Ada kepastian dalam pengerjaan penyelesaian proyek utamanya dari sisi waktu dan biaya karena semuanya sudah terintegrasi," jelas Firmansyah.
Menurut dia, salah satu keuntungan layanan IPM PDSI adalah fleksibilitas. Klien PDSI bisa menyesuaikan layanan apa saja yang benar-benar dibutuhkan. Hal ini termasuk ke dalam layanan semi-IPM.
"Kalau memang tak mau full, bisa semi-IPM. Seberapa saja yang bisa diprovide PDSI," ungkap Firmansyah.
IPM telah sukses memberikan dampak bagi kinerja produksi migas Pertamina. Beberapa contoh hasil layanan IPM adalah kegiatan eksplorasi di PHE Tuban East Java (TEJ), Jawa Timur dengan melakukan pemboran dua sumur eksplorasi yakni WMA-A1 dan Mudi-26.
Untuk semi-IPM yang sedang berlangsung sekarang ada di PHE Ogan Komering, Sumatera Selatan. Hingga kini sudah enam sumur yang dibor dan ada delapan sumur lagi yang akan dibor.
Di sektor geothermal, PDSI melakukan pengeboran 24 sumur di wilayah kerja panas bumi yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina Power Indonesia. Kegiatan pengeboran dilakukan selama tiga tahun, 2015-2018.
Firmansyah menyebutkan poin utama layanan IPM PDSI adalah kepastian, baik dari sisi waktu pengerjaan proyek maupun biaya yang harus dikeluarkan.
"Dengan IPM, PDSI bisa memberikan kepastian mengerjakan seluruh pekerjaan mulai dari drilling program deliver well," pungkas dia.
Baca Juga: Viral Pertalite Semakin Boros Setelah Harganya Naik, Ini Kata Pertamina