Suara.com - PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menjadi andalan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di sektor layanan jasa penunjang hulu minyak dan gas bumi. PDSI saat ini merupakan perusahaan jasa pengeboran (drilling) terbesar di Tanah Air yang memiliki fasilitas pelatihan pengeboran kelas dunia, didukung oleh kemampuan lokal di pembuatan dan pemeliharaan rig, dan perusahaan pendukung operasi rig.
“Salah satu kelebihan PDSI adalah adanya Integrated Project Management (IPM) yang menjadi solusi bagi kontraktor dalam meningkatkan efisiensi dan kepastian penyelesaian proyek,” ujar Firmansyah Arifin, Vice President Marketing & Business Partnership PDSI, kepada audiens di booth PHE pada acara IPA Convention and Exhibition 2022, Selasa (21/9).
Kekuatan utama PDSI adalah ketersediaan rig. Saat ini PDSI memiliki 45 land rig services terrdiri atas rig pengeboran sebanyak 30 unit dengan kemampuan 300-400 sumur. Rig untuk aktivitas work over work services sebanyak 14 unit dengan kemampuan 300 sumur per tahun.
Di luar itu, perusahaan juga memiliki satu unit rig di pusat pelatihan untuk pusat pelatihan dan sertifikasi serta rig offshore WOWI sebanyak dua unit dengan kemampuan 50 sumur per tahun. “Kami juga menggunakan high technology land rig, tujuh di antaranya type D Cyber, satu unit cyber skidding rig, dan dua unit cyber walking rig.
Melalui IPM, lanjut Firmansyah, PDSI menawarkan paket lengkap jasa yang mengungtungkan bagi kontraktor karena bisa jauh lebih efisien dengan hasil optimal. Apalagi PDSI sudah masuk ke berbagai lini bisnis penunjang hulu migas lainnya seperti non rig services, directional drilling, under balance drilling, H2S monitoring, cementing, pumping services, dan lain-lain.
“Hal ini membuat kami percaya diri mengembangkan integrated project management (IPM)," katanya.
Dia menyebutkan IPM merupakan layanan bundling untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan efisiensi dengan mengintegrasikan semua layanan dan teknologi, termasuk layanan rig, layanan non rig dan dukungan lainnya jasa. Total ada delapan pekerjaan yang termasuk dalam IPM, yaitu drilling fluid services, casing and tubing services, H2S monitoring, solid control, coring services, fishing services, dan cementing.
“Selain itu ada pumping services dan directional drilling services-MWD,” ujarnya.
Selama tujuh tahun terakhir, lanjut Firmansyah, IPM selalu menjadi pilihan para mitra PDSI. Tidak hanya di industri migas sebenarnya, tapi juga di sektor lain seperti panas bumi (geothermal).
Baca Juga: Viral Pertalite Semakin Boros Setelah Harganya Naik, Ini Kata Pertamina
Ada tiga paket IPM yang ditawarkan PDSI, yakni Full IPM, Semi IPM, dan Integrated Drilling Engineering & Support Services (IDESS) contract. Menurut Firmansyah, PDSI bisa mengerjakan full IPM mulai dari site preperation hingga mendeliver well.