Jokowi Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Daya Listrik 450 VA, Banggar DPR Buka Suara

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 20 September 2022 | 22:01 WIB
Jokowi Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Daya Listrik 450 VA, Banggar DPR Buka Suara
Warga melakukan pengisian token listrik di kawasan Benhil, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbeda pendapat dengan Banggar DPR, Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah tidak akan hapus daya listrik 450 VA dan membuat para pelanggan listrik tersebut naik jadi 900 VA.

“Tidak ada penghapusan untuk yang 450 VA, tidak ada juga perubahan dari 450 VA ke 900 VA. Tidak ada! Enggak pernah kita bicara mengenai itu,” ujar Jokowi usai peresmian Jalan Tol Cibitung – Cilincing di Gerbang Tol Gabus, Kabupaten Bekasi, Selasa (20/09/2022).

Melansir dari informasi via Sekretariat Kabinet, Mantan Wali Kota Surakarta itu juga menegaskan, pemerintah tetap memberi subsidi kepada masyarakat yang menjadi pelanggan daya listrik 450 VA dan meminta masyarakat untuk tetap tenang.

“Jangan sampai yang nanti yang di bawah resah gara-gara statement mengenai itu,” kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Jamin tak Ada Penghapusan Listrik Daya 450 VA

Diwartakan sebelumnya, isu ini mencuat usai Ketua Banggar DPR, Said Abdullah yang menyebut, penghapusan daya listrik 450 VA membutuhka kebijakan tepat dalam peralihan dari energi berbasis minyak bumi.

Menurut dia, kemampuan minyak bumi Indonesia 'hanya' 614.000-650.000 barel per hari, sementara kebutuhan dalam negeri mencapai 1,4-1,5 juta barel per hari.

"Ketergantungan impor minyak bumi mengakibatkan Indonesia terjebak dalam posisi sulit yang sering dihadapi berulangkali, seperti kenaikan harga minyak bumi dan kurs kian memojokkan Indonesia dalam posisi sulit. APBN harus mengongkosi subsidi yang kian besar, sehingga postur APBN tidak sehat dan rentan," tutur Said.

"Bila ongkos tersebut dikurangi berakibat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, dan menimbulkan beban kepada rakyat. Oleh sebab itu kita harus keluar dari jebakan minyak bumi," ujar dia.

Meski kemudian hal ini diklarifikasi oleh Said yang mengklaim, orang-orang salah memahami usulan Banggar DPR terkait daya listrik 450 VA.

Baca Juga: Desmond Gerindra Sebut Jokowi Ingin Cari Selamat dari Masalahnya Lewat Endorse Bakal Capres Sana-sini

"Pada kebijakan yang sangat strategis, kita perlu peralihan energi dari berbasis minyak bumi menuju listrik. Kenapa hal itu perlu kita tempuh, sebab kita punya ketergantungan impor yang sangat besar terhadap minyak bumi. Kemampuan produksi minyak bumi kita hanya 614-650 ribu barel per hari, sementara kebutuhan kita mencapai 1,4-1,5 juta barel per hari," kata Said Abdullah, Senin (19/9/20221) lalu.

Sementara, Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi tanggapan bahwa wacana penghapusan listrik 450 VA dan migrasi ke 900 VA justru berpotensi meningkatkan biaya listrik.

“Kalau daya listrik naik pasti akan ada dampaknya. Otomatis pembayarannya yang mengikuti 900 VA. Nah itu kan enggak jelas, apalagi dikemukakan pada saat-saat seperti ini. Jadi sensitif,” ujar Menteri ESDM pada Selasa (20/09/2022), melalui laman resmi Kementerian ESDM.

Saat ini, PLN sudah menaikkan tarif bagi daya listrik non subsidi golongan 3.500 VA ke atas. Namun, bagi masyarakat dengan daya listrik di bawah 3.500 VA dipastikan tidak ada kenaikan tarif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI