18 Perusahaan Dengan Aset Jumbo Segara IPO, Salah Satunya Incar Dana Rp1 Triliun

Selasa, 20 September 2022 | 18:02 WIB
18 Perusahaan Dengan Aset Jumbo Segara IPO, Salah Satunya Incar Dana Rp1 Triliun
ILustrasi layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (30/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga tanggal 19 September 2022 sebanyak 29 calon emiten bersiap untuk mencatatkan saham perdananya di pasar modal Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan dari 29 calon emiten tersebut, sebanyak 18 perusahaan merupakan perusahaan dengan aset besar atau jumbo.

"Hingga 19 September 2022 terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ungkap Nyoman kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Nyoman pun merinci klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline saham merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 diantaranya 4 Perusahaan aset skala kecil. (aset dibawah Rp50 Miliar), 7 Perusahaan aset skala menengah aset antara Rp50 Miliar s.d. Rp250 Miliar) dan 18 Perusahaan aset skala besar (aset diatas Rp250 Miliar).

Baca Juga: Yamaha Sebutkan Produksi Masih Aman Meski Krisis Chip Semikonduktor Belum Berakhir

Sementara secara sektor adalah sebagai berikut:

  • 1 Perusahaan dari Sektor Basic Materials;
  • 4 Perusahaan dari Sektor Consumer Cyclicals;
  • 3 Perusahaan dari Sektor Consumer Non-Cyclicals;
  • 2 Perusahaan dari Sektor Energy;
  • 2 Perusahaan dari Sektor Financials;
  • 4 Perusahaan dari Sektor Healthcare;
  • 2 Perusahaan dari Sektor Industrials;
  • 1 Perusahaan dari Sektor Infrastructures;
  • 1 Perusahaan dari Sektor Properties & Real Estate;
  • 5 Perusahaan dari Sektor Technology;
  • 4 Perusahaan dari Sektor Transportation & Logistic.

Lebih lanjut Nyoman menjelaskan bahwa dari 29 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, beberapa di antaranya menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun, antara lain pada sektor Energy, Technology, dan Financials.

"Adapun nama-nama perusahaan yang masih dalam pipeline belum dapat kami sampaikan, sampai dengan perusahaan tersebut mendapatkan ijin publikasi dari OJK," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI