Suara.com - Indonesia berencana menggandeng Korea Selatan untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif, setelah Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA dengan negara Asia Timur tersebut diratifikasi bulan Agustus lalu.
Ni Made Ayu Marthini, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur di Kementerian Perdagangan RI, mengatakan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif kedua negara tersebut bisa digunakan untuk memacu laju kemajuan ekonomi kreatif nasional.
Sebab, perjanjian ekonomi bilateral tersebut memungkinkan terjadinya knowledge transfer antara pemain industri di kedua negara.
Marthini mengungkapkan, subsektor ekonomi kreatif yang hendak dikembangkan melalui CEPA RI - Korsel itu adalah bidang animasi, komik serta gim alias ACG (animation, comic, and game).
Hal itu diutarakan Marthini dalam workshop Indonesian Next Generation Journalist Network yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation, Senin (19/9).
“Sektor-sektor ini merupakan bagian dari ekonomi kreatif dan ditujukan untuk generasi masa kini,” kata dia.
Menurut dia, Indonesia mempunyai banyak talenta untuk mengembangkan industri gim, komik, maupun film animasi.
Para pelakunya nanti bisa mendapat tambahan pengetahuan tentang industri tersebut dari mitra di Korsel.
Apalagi, kata dia, Korsel adalah negara yang memimpin perkembangan industri ekonomi kreatif, sehingga bisa membantu Indonesia menembus koneksi global.
"Pelaku ekonomi kreatif Indonesia dapat menggunakan koneksi itu, agar industri kedua negara dapat bekerja sama,” ungkap Marthini.