Suara.com - Hingga Agustus tahun ini, jumlah kendaraan yang melintas di jalan Tol Medan - Binjai meningkat tiga kali lipat atau sudah 23.000 kenderaan per hari.
"Awal dioperasikan pada 2007, jumlah kendaraan yang menggunakan jalan Tol Medan - Binjai itu masih 8.000 unit," ujar Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro.
Hal ini jadi kabar positif , terlebih, peningkatan juga terjadi di ruas jalan Tol Binjai - Stabat yang dioperasikan awal 2022.
Sejak awal beroperasi pada Februari lalu, rata-rata jumlah kendaraan masih 7.000, kemudian menjadi 8.700 kendaraan di Agustus 2022.
Baca Juga: Innova Tabrak Bokong Sigra di Tol Medan-Binjai, 3 Orang Terluka
Ia menambahkan, PT Hutama Karya (Persero) sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) telah mengoperasikan dua ruas tol di Sumut.
Jalan Tol Medan-Binjai sejak Oktober 2017 dan Tol Binjai - Stabat yang merupakan bagian dari Tol Binjai - Langsa Seksi 1.
Penambahan dua ruas tol di Sumut meningkatkan konekvitas antardaerah dan memperlancar arus transportasi dari Sumut -Aceh - Sumut yang otomatis berpengaruh positif pada perekonomian.
Kehadiran jalan Tol Medan-Binjai-Stabat memangkas waktu tempuh perjalanan menjadi lebih cepat sehingga berpengaruh pada penurunan biaya logistik dan kualitas produk barang yang diangkut.
Menurut Koentjoro, peningkatan trafik kendaraan di dua jalan tol itu dampak positif meredanya pandemi COVID-19. Kelonggaran PPKM juga turut jadi faktor penguatan ekonomi yang baik.
Baca Juga: Kurang Dari 10 Tahun, Waktu Tempuh Bodetabek ke Jakarta Bisa Lebih Dari 5 Jam
Sebagai contoh, pada 2022, rata-rata kendaraan yang melintas di Tol Medan - Binjai tinggal 12 ribuan per hari. Usai PPKM dilonggarkan pada 2021, lalu lintas kendaraan meningkat menjadi 18ribuan per hari.
"Jalan tol di Sumut akan terbentang sepanjang lebih dari 250 km," kata dia.
Masing-masing terdiri atas Tol Medan – Binjai 17,32 km, Tol Binjai – Langsa yang nantinya akan beroperasi sepanjang 53,1 km, Tol Kisaran – Indrapura 47 km dan Tol Kuala Tanjung – Tebingtinggi – Parapat 143 km yang saat ini masih dalam tahap konstruksi.
“Dengan jalan tol yang membentang panjang di Sumut diharapkan dapat terus mengembangkan provinsi itu dan mendongkrak perekonomian masyarakat," ujar Koentjoro, Senin (19/9/2022) lalu.
Akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU), M Ridwan Anas, ST. MT mengatakan, jalan tol di Sumut sangat berdampak pada perkembangan wilayah yang ada di daerah sekitar.
Waktu tempuh yang terjaga dengan adanya durasi yang lebih pasti ketika melintas dari Medan menuju Binjai atau sebaliknya, menguntungkan dari berbagai sisi.
"Pengelola jalan tol dIharapkan dapat terus memperhatikan SPM (Standar Pelayanan Minimal) sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah," ujar Ridwan.